Pihaknya juga memiliki program dengan dampak luas, mulai dari jaminan pasokan bahan baku tebu untuk pabrik gula hingga membuka lapangan kerja baru di bidang perkebunan melalui pencetakan entrepreneur muda, yang disebut agripreneur. Program ini memberikan berbagai dampak positif lainnya, termasuk regenerasi petani.
Saat ini, jumlah peserta program yang lolos seleksi mencapai 50 orang dari lebih 3.000 pendaftar. Mereka ditempatkan di tiga wilayah, yaitu Pekalongan, Jawa Tengah (10 peserta), Madiun (19 peserta), dan Kediri (21 peserta).
”Sebanyak 10 orang agripreneur akan mengelola 50 hektar kebun tebu, layaknya mini estate. Kami fasilitasi pelatihan hingga akses ke berbagai lembaga untuk menunjang produktivitas tebu mereka. Semakin baik kebun yang dikelola, semakin besar pendapatan yang mereka peroleh,” ujar Direktur Utama SGN Mahmudi.
Mahmudi juga menyebutkan bahwa SGN berencana menambah jumlah peserta program agripreneur untuk mendukung pencapaian target swasembada gula nasional.
”Dalam waktu dekat, direncanakan rekrutmen baru, sehingga diharapkan dapat menambah luasan kebun baru dan persediaan bahan baku tebu giling,” tambahnya.
Program Irigasi Manis bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu petani melalui perbaikan sistem irigasi. "Diharapkan pasokan air yang memadai mampu meningkatkan produktivitas gula, sehingga kesejahteraan petani ikut meningkat,” terang Mahmudi.
Mahmudi menambahkan, saat ini terdapat 89.777 hektar lahan tegalan milik petani yang belum memiliki sistem irigasi yang memadai, sehingga produktivitasnya hanyasekitar 60 ton per hektar dengan total potensi tebu mencapai 5,38 juta ton.
Dengan implementasi program ini, produktivitas diharapkan meningkat hingga 30 ton per hektar, sehingga potensi total tebu naik menjadi 8,04 juta ton.
Sementara, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, menegaskan komitmen PTPN Group untuk terus mendukung program Kementerian BUMN dan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Ghani, BUMN dengan fungsinya masing-masing memiliki program yang melibatkan masyarakat sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Misalnya, PTPN Group memiliki kemitraan plasma bersama petani dengan pola kerja sama yang saling menguntungkan. Tentu saja kami tidak bisa sendiri, diperlukan kolaborasi,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)