JAKARTA - Perselisihan antara pengacara Hotman Paris dan Razman Nasution terkait kasus pencemaran nama baik sedang ramai dibicarakan.
Dalam sidang kasus tersebut, ketegangan terjadi ketika tim kuasa hukum Razman mengajukan protes atas sidang yang berlangsung secara tertutup.
Sebagai terdakwa, Razman meminta agar persidangan dibuka untuk umum, menyatakan bahwa jika tidak, dia tidak akan menghadiri sidang.
Pihak Razman berpendapat bahwa kasus ini seharusnya terbuka karena bukan berkaitan dengan pelecehan seksual.
Perdebatan antara kedua pengacara ternama ini memicu rasa penasaran publik, terutama terhadap Razman Nasution yang relatif kurang dikenal dibandingkan Hotman Paris
Tarif yang diterima Razman Nasution lebih rendah dibandingkan Hotman Paris. Ia pernah mengungkapkan tarifnya sekitar Rp50 juta. Kadang, ia menerima bayaran lebih rendah, seperti saat menjadi pengacara Vadel Badjideh yang hanya memperoleh Rp 15-30 juta.
Tarif tersebut sesuai dengan bayarannya beberapa tahun lalu saat menjadi kuasa hukum anggota PP yang tersandung kasus pengeroyokan polisi pada tahun 2021.
Sebaliknya, tarif Hotman Paris jauh lebih tinggi. Untuk menangani kasus biasa, ia bisa mendapatkan bayaran hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, dalam beberapa kasus besar.
Ia pernah menerima hingga Rp160 miliar, dengan bayaran untuk kasus besar berkisar antara Rp1,3-1,6 miliar.
Hotman dikenal sebagai salah satu pengacara terkaya di Indonesia, tidak hanya karena profesinya tetapi juga sebagai pengusaha properti mewah.
Begitulah perbandingan tarif antara Hotman Paris dan Razman Nasution, dua pengacara yang tengah berseteru dalam kasus pencemaran nama baik.
Nabillah Syidah
Baca selengkapnya: Adu Tarif Bayaran Pengacara Razman Nasution dengan Hotman Paris, Bak Bumi dan Langit
https://economy.okezone.com/read/2025/02/08/455/3111822/adu-tarif-bayaran-pengacara-razman-nasution-dengan-hotman-paris-bak-bumi-dan-langit?page=all
(Feby Novalius)