JAKARTA - Berapa biaya untuk bisa mendaki ke Puncak Carstensz Papua? Biaya untuk melakukan perjalanan ke salah satu puncak gunung itu bisa capai ratusan juta Rupiah menurut jasa penyedia paket perjalanan asal Amerika Serikat (AS).
Puncak Carstensz sedang banyak dibicarakan setelah dua pendaki senior, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia ketika melakukan perjalanan menuruni puncak dari Pegunungan Jayawijaya di Kabupaten Mimika itu.
Kabar duka ini lantas membuat banyak para pecinta alam dan masyarakat Indonesia turut bersimpati. Tidak hanya itu, banyak masyarakat awam juga penasaran akan berbagai informasi terkait Puncak Carstensz.
Untuk mengunjungi puncak gunung ini, rupanya tidak cukup memiliki fisik yang kuat saja namun juga finansial yang mumpuni. Sebab diketahui jika Puncak Carstensz menjadi salah satu pendakian termahal.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Intan Jaya Janurius Maisini di tahun 2015 lalu sempat mengungkapkan jika biaya pendakian ke puncak Carstenz mencapai sekitar Rp100 juta.
Mahalnya biaya ini membuat cukup jarang masyarakat Indonesia yang mengadakan pendakian di puncak Carstensz. Justru pendakian ini lebih banyak diminati oleh wisatawan asing, menurut penuturan Janurius Maisini.
Gunung setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut setiap tahunnya bisa menyedot ratusan wisatawan yang banyak didominasi wisatawan asing dari Eropa, Amerika, dan Australia.
Menurut jasa ekspedisi asal Amerika Serikat, Alpine Ascent International, biaya untuk mendaki ke salah satu Puncak Jaya itu bisa mencapai USD26 ribu atau sekitar Rp416 juta.
Harga ratusan juta rupiah itu sudah termasuk fasilitas sewa helikopter dari Timika ke basecamp Carstensz, akomodasi di Bali sebelum dan sesudah pendakian, dan berbagai akomodasi logistik dan konsumsi lainnya.
Piramida Carstensz sendiri merupakan gunung tertinggi dari deretan Pegunungan Tengah di Pulau Papua. Nama Carstensz diambil dari nama seorang pelaut asal Belanda, yaitu Jan Carstenszoon yang merupakan penemu puncak-puncak gunung di kawasan tropis wilayah Papua Nugini tahun 1623.
Puncak Jaya sampai saat ini masih menyedot banyak wisatawan lantaran dikenal sebagai salah satu satu dari tujuh puncak tertinggi di tujuh benua atau World Seven Summits.
(Feby Novalius)