Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Korupsi dan Isu BBM Oplosan Gerus Kepercayaan Publik, Ini yang Harus Dilakukan Pertamina

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 04 Maret 2025 |21:13 WIB
Korupsi dan Isu BBM Oplosan Gerus Kepercayaan Publik, Ini yang Harus Dilakukan Pertamina
Ini yang Harus Dilakukan Pertamina Usai Terungkapnya Korupsi BBM. (foto: Okezone.com/Pertamina)
A
A
A

JAKARTA - Mega skandal korupsi di  Pertamina yang diungkap oleh Kejaksaan Agung menyentak perhatian publik. Namun, langkah cepat dari pemerintah yang dalam hal ini Kementerian ESDM dengan membentuk tim untuk menguji dan juga manajemen Pertamina yang telah melakukan uji sample BBM khususnya RON 90, RON 92, RON 95, RON 98 dan menata kembali tata kelola niaga BBM serta pemintaan maaf dari Direktur Utama Pertamina patut diapresiasi. 

Pembenahan manajemen dan perbaikan tata kelola niaga BBM perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali dimasa yang akan datang. 

Anggota Komisi XII DPR Mukhtarudin mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung penegakan hukum dan transparansi dalam kasus ini. Bahkan komisi XII telah melakukan inspeksi dadakan (sidak) dan uji sampel di sejumlah SPBU bersama Lembaga Minyak dan Gas (Lemigas) dari kementrian ESDM untuk memastikan bahwa produk yang diberikan ke masyarakat benar-benar berkualitas dan sesuai spek yang ditentukan. 

“Pengawasan dan koordinasi dalam tata kelola niaga BBM dengan Pertamina akan diperkuat untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan,” ucap Mukhtarudin  dalam keterangannya, Selasa (4/3/2025).

1. Pertamina Diminta Beri Penjelasan Komprehensif 

Mukhtarudin meminta Pertamina Patra Niaga untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan sosialisasi yang masif terkait isu pengoplosan BBM dengan kualitas RON 92 atau Pertamax. Terutama yang akhir-akhir ini sangat meresahkan agar masyarakat bisa memahami secara benar fakta yang sebenarnya.

"Jangan sampai publik dibuat bingung dengan kasus ini dan terpengaruh dari berita-berita yang tidak benar yang beredar di masyarakat. Pertamina perlu melakukan upaya-upaya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap Pertamina agar masyarakat tidak berpaling ke SPBU swasta karena kasus ini. Ujung-ujung nya Pertamina dan negara merugi. Ini harus kita antisipasi," katanya.

2. Perbaikan Tata Kelola Minyak 

Mukhtarudin juga menyayangkan soal narasi di publik yang kurang tepat dalam kasus ini. Dalam perkembangannya, sejumlah pihak justru menyeret nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam pusaran mega korupsi tersebut. Padahal Bahlil menjabat sebagai Menteri ESDM pada Agustus 2024, sementara kasus korupsi terjadi pada medio 2018-2023. Harusnya menteri ESDM sebelumnya ikut bertanggung jawab, karena kejadian ini terjadi di masa itu. Justru saat ini Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sedang melakukan pembersihan dan pembenahan tata kelola niaga impor BBM.

“Saya mengharapkan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik bersumber dari fakta yang akurat dan tidak digunakan untuk kepentingan politik tertentu,” tegasnya.

Dia pun menekankan terbongkarnya skandal korupsi ini harus menjadi momentum penting bagi Pertamina dan anak perusahaan lainnya untuk melakukan reformasi tata kelola niaga. 

"Momentum perbaikan ini untuk mengembalikan ruh arah pengelolaan kekayaan alam negara yang sejalan dengan mandat konstitusi," ucapnya.

 

3. Pertamina Libatkan Pihak Ketiga 

Direktur Utama  Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyebut akan turut melibatkan pihak ketiga dan juga masyarakat dalam memastikan produk BBM yang dijual Pertamina sudah sesuai standar. 

Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah terobosan yang sangat baik, di mana pihak ketiga dapat melakukan uji sampel kualitas BBM secara independen dan masyarakat bisa turut serta mengawasi dalam pelaksanaannya.

"Sudah pasti gagasan ini sangat baik dan kami sambut baik tentunya dengan adanya pihak ketiga yang lebih independen bisa melakukan uji dengan standar yang lebih bisa diterima," kata Simon Dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025).

"Dalam arti, ketika uji dilakukan oleh tim Pertamina ataupun lembaga yang ada selama ini, supaya lebih menambah tingkat kepercayaan masyarakat. Keterlibatan masyarakat kami dorong untuk sama-sama bisa ikut mengawasi, karena ini adalah satu hal yang harus sangat transparan," lanjutnya.

Simon menyebut Pertamina terbuka untuk keterlibatan pihak ketiga dan masyarakat, dan lembaga-lembaga lainnya dalam melakukan pengujian kualitas BBM. Menurutnya hal ini justru amat penting dilakukan.

"Karena ini adalah menyangkut hajat hidup orang banyak, menyangkut hak rakyat Indonesia. Jadi kami akan sangat terbuka dan sangat menyambut baik apabila kita melakukan uji tentunya dengan semakin banyak lembaga-lembaga independen lain," imbuhnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement