Menurutnya, meski pernah mengalami krisis pangan pada 1960-an, namun ia merasa pemerintahannya berhasil menjaga harga pangan agar tetap stabil.
“Kabinet yang saya bentuk jadi saya merasa ada semangat dari para menteri yang saya pilih untuk berprestasi, semangat untuk berkarya, semangat untuk saling mengisi. Saya merasakan itu. Sehingga banyak sekali yang bisa kita capai. Pertama, khususnya menghadapi Ramadhan dan Lebaran ini saya merasa sangat terkesan bahwa harga-harga sembako terkendali,” tuturnya.
Selama beberapa bulan terakhir, terutama saat Ramadhan dan Idulfitri, Presiden Prabowo secara langsung melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga pangan dengan sering berkomunikasi dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono pada malam hari.
Bahkan, ia pernah melakukan sidak pagi-pagi untuk memantau situasi harga gabah dan daging di berbagai daerah.
"Hampir tiap malam saya telepon Menteri Pertanian atau Wakil Menteri Pertanian. Mau jam 11 malam, jam 12 malam saya telepon bagaimana harga daging hari ini?" katanya.
"Bagaimana harga gabah kering panen berapa? Kita pantau, saya sangat senang Menteri Pertanian itu punya pos komando, dia pantau seluruh daerah, laporannya masuk. Saya pernah datang pagi-pagi saya sidak, mereka lagi monitor semua daerah dan sebagainya," ucap Presiden.