Yassierli menginginkan, seluruh jajarannya dapat segera bekerja secara maksimal, bekerja keras dan kerja cerdas untuk kemajuan organisasi, dan menghilangkan ego-ego unit yang pada akhirnya menghambat kinerja kementerian kita secara keseluruhan.
"Saya berharap (birokrasi) tak kaku, birokrasi yang selama ini persepsi rang seperti mobil tua, didorongnya susah, kita ingin mobilnya seperti mobil Ferrari (mobil balap asal Italia berperforma tinggi)," katanya.
Yassierli juga berharap di antara Pejabat Pimpinan Tinggi Madya agar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi, terus membangun sinergitas dengan baik, agar roda organisasi kita ini dapat berjalan optimal.
"Ingat jabatan bukan kendaraan untuk menikmati fasilitas negara, tapi sarana pengabdian kita kepada rakyat, bangsa dan negara, " katanya.
Prof. Dr. Cris Kuntadi, SE, MM, CA, CPA, QIA, FCMA, CGMA, CIPSAS, CFRA, ACPA, CHRM, CH, CHt., PIA, QRGP, CRP, Ak., lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 24 Juni 1969.
Pengalaman Kerja:
Widyaiswara Ahli Utama (2001-sekarang)
Staf Ahli Menteri Perhubungan (1997-2021)
Inspektur Jenderal (2015-2017)
Kepala BPK Jawa Tengah (2014-2015)
Kepala Pusdiklat BPK (2011-2014)
Kabag Humas (2007-2008)
Pendidikan:
D3 STAN Akuntansi (1991)
SI UI, Akuntansi (1996)
S2 UGM /Erasmus Universiteit Rotterdam (Magister Manajemen/International Bussines) (2000) S3 Universitas Brawijaya Malang, Administrasi Bisnis (2009)
(Taufik Fajar)