JAKARTA - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko menyatakan telah merampungkan rencana induk pengentasan kemiskinan 2025-2029.
Melalui draft tersebut, Pemerintah mengategorikan 5 kelompok miskin. Seperti potensi miskin permanen, miskin kultural, miskin sektoral, miskin temporal, dan miskin struktural.
Potensi miskin permanen contohnya adalah korban kecelakaan, bencana dan lain-lain, miskin kultural contohnya masyarakat urban, Napiter, miskin sektoral contohnya masyarakat Rural, Slum Area, miskin temporal contohnya korban PHK, korban bencana, dan lain-lain dan miskin struktural contohnya UMKM pailit, miskin beregenerasi, dampak pembangunan, dan lainnya,
"Secara isi sudah selesai, kita menyusun ini dengan berdiskusi dengan Bappenas, mengundang Pemda, ini sudah menyerap, dari seluruh rencana induk," kata Budiman di Jakarta, Sabtu (12/7/2025).
Masing-masing kategori akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Contohnya, potensi miskin permanen akan mendapatkan perlakuan dan perlindungan khusus, miskin kultural akan mendapatkan perlakuan berupa perbaikan mental dan karakter, miskin sektoral akan mendapatkan perlakuan perbaikan akses dan kapasitas individu, miskin temporal akan mendapatkan perlakuan berupa perbaikan akses dan peluang (kerja), sedangkan miskin struktural akan mendapatkan perlakuan perbaikan ekosistem ekonomi pendukung.
Draft tersebut rencananya akan diserahkan kepada Presiden Prabowo pekan depan, setelah merampungkan lawatannya ke luar negeri saat ini. Draft tersebut berisi strategi pengentasan kemiskinan, dengan cara berdata, berdana, dan berdaya.
"Kita tunggu saja Pak Prabowo pulang Minggu depan. Minggu depan nanti kita akan menyerahkan final draft rencana Induk itu, nanti kemudian ditinjau, kemudian dibuatkan perpresnya oleh beliau," pungkasnya.
(Taufik Fajar)