 
                
JAKARTA – Harta kekayaan Charlie Kirk, aktivis AS pendukung Israel yang tewas ditembak di leher. Aktivis konservatif Amerika Serikat sekaligus pendiri Turning Point USA (TPUSA), dilaporkan tewas setelah ditembak di bagian leher pada awal September 2025.
Di balik kiprah politik dan keberpihakannya terhadap Israel, sosok berusia 31 tahun itu juga dikenal memiliki harta kekayaan yang fantastis, diperkirakan mencapai USD12 juta atau sekitar Rp182,4 miliar. Charlie Kirk lahir pada 14 Oktober 1993 di Arlington Heights, Illinois.
Namanya melesat setelah mendirikan TPUSA pada 2012. Organisasi nirlaba itu berkembang pesat dengan dukungan pendonor konservatif besar di AS, dan kini telah tersebar di lebih dari 3.000 kampus. Popularitas Kirk makin menanjak berkat aktivitasnya di media sosial, forum debat kampus, serta kedekatannya dengan mantan Presiden Donald Trump.
Awalnya, Kirk hanya dikenal sebagai pembicara muda dengan pendapatan terbatas. Namun, kemenangan Donald Trump pada pemilu 2016 menjadi titik balik. Ia rutin tampil di media konservatif, menerima honor pidato, menulis buku, serta membangun podcast “The Charlie Kirk Show” yang mendatangkan sponsor bernilai tinggi.
Popularitas inilah yang mengantar kekayaan Kirk naik signifikan dari di bawah USD100 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar pada awal 2010-an menjadi jutaan dolar dalam kurun waktu singkat. Kekayaan bersih Kirk pada 2025 diperkirakan mencapai USD12 juta atau sekitar Rp182,4 miliar.
Kekayaan ini bersumber dari gaji tahunan di TPUSA sekitar USD2,5 juta atau sekitar Rp38 miliar ditambah tunjangan, penghasilan dari podcast dan YouTube sebesar USD1,2 juta atau sekitar Rp18,2 miliar per tahun, honor pidato USD25 ribu–USD40 ribu atau sekitar Rp380 juta–Rp610 juta per acara dengan total sekitar USD500 ribu atau Rp7,6 miliar per tahun, royalti buku sekitar USD1,5 juta atau Rp22,8 miliar sepanjang karier, serta kemitraan dan afiliasi yang diperkirakan menyumbang USD250 ribu atau sekitar Rp3,8 miliar per tahun.
Selain itu, Kirk memiliki sejumlah aset berharga seperti rumah mewah di Scottsdale, Arizona, senilai USD2,5 juta atau sekitar Rp38 miliar, studio media canggih senilai USD300 ribu atau sekitar Rp4,5 miliar, hingga koleksi mobil mewah termasuk Range Rover Autobiography seharga sekitar USD150 ribu atau Rp2,3 miliar dan Ford Mustang klasik 1969 yang nilainya ditaksir mencapai USD100 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar. Meski sering mengkritik elitisme dalam retorika publiknya, Kirk sendiri menjalani gaya hidup mapan.
Ia kerap bepergian dengan kelas utama atau menyewa jet pribadi ketika menghadiri tur pidato. Charlie Kirk meninggalkan warisan sebagai salah satu aktivis muda paling berpengaruh dalam politik sayap kanan Amerika Serikat. Dengan kekayaan mencapai USD12 juta atau sekitar Rp182,4 miliar, ia tidak hanya dikenal sebagai ideolog, tetapi juga sebagai pengusaha media politik yang sukses. Kepergiannya menutup perjalanan seorang tokoh yang menghubungkan konservatisme dengan generasi digital.
(Feby Novalius)