Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Dekati Rp2,6 Juta per Gram, Saatnya Beli atau Jual?

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 24 Desember 2025 |13:01 WIB
 Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Dekati Rp2,6 Juta per Gram, Saatnya Beli atau Jual?
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Dekati Rp2,6 Juta per Gram, Saatnya Beli atau Jual? (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas Antam logam mulia kembali cetak rekor tertinggi pada hari ini usai naik Rp29.000 menjadi Rp2.590.000 per gram. Harga emas Antam mendekati level Rp2,6 juta per gram jelang tutup tahun 2025.

Lantas dengan harga emas menyentuh rekor tertinggi, apakah menjadi waktu yang tepat untuk melakukan pembelian emas, atau justru malah menjual? Berikut ulasannya.

Menurut Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat, keputusan beli atau jual emas seharusnya tidak didasarkan pada euforia rekor harga semata. Menurutnya, faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah tujuan investasi, horizon waktu, serta kemampuan menanggung risiko.

"Kalau tujuan Anda adalah perlindungan nilai jangka panjang, misalnya menjaga daya beli tabungan dari ketidakpastian ekonomi, maka rekor bukan alasan otomatis untuk berhenti membeli, juga bukan alasan otomatis untuk mengejar harga," ungkapnya, Rabu (24/12/2025).

Dia menyarankan strategi pembelian bertahap dengan porsi yang wajar dalam total aset, serta kesiapan menghadapi fluktuasi harga. Strategi ini dinilai lebih rasional dibandingkan bertaruh pada satu titik harga puncak.

Namun, bagi investor dengan tujuan spekulasi jangka pendek, Achmad mengingatkan bahwa harga rekor justru menjadi area paling berisiko. Sentimen pasar, menurutnya, dapat berbalik dengan cepat seiring perubahan kondisi geopolitik maupun ekspektasi suku bunga global.

"Di area rekor, sentimen mudah berbalik. Satu kabar tentang meredanya ketegangan geopolitik atau perubahan ekspektasi suku bunga bisa memicu koreksi cepat," kata Achmad.

 

Sebaliknya, bagi investor yang telah membeli emas di harga jauh lebih rendah, kondisi saat ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan penyesuaian portofolio. Menjual sebagian emas guna mengunci keuntungan dinilai sebagai langkah yang sehat untuk menurunkan risiko dan menambah likuiditas.

"Beli, jika tujuan Anda membangun perlindungan nilai secara bertahap dan Anda siap menahan fluktuasi, bukan mengejar untung cepat. Jual, atau setidaknya jual sebagian, jika Anda sudah untung besar dan butuh menurunkan risiko, menambah likuiditas, atau menyeimbangkan kembali aset," tegas Achmad.

Dia juga menegaskan, keputusan beli atau jual emas harus selaras dengan tujuan hidup dan ketahanan keuangan masing-masing individu.

"Rekor harga bukan kompas moral. Kompasnya tetap tujuan hidup, ketahanan keuangan, dan kedisiplinan.  Emas pada akhirnya bukan lomba menebak puncak, melainkan cara menjaga kewarasan finansial saat dunia sedang tidak pasti," tutupnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement