BANDUNG - Kendati optimis laba bersihnya bakal meningkat pada tahun ini, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menuturkan kenaikan laba ini tidak akan mencapai double digit.
"Kalau tahun ini belum bisa. Tapi kalau laba tahun depan diharapkan bisa tumbuh double digit," ujar Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansury saat Media Training "Prospek Ekonomi dan Tantangan Industri Perbankan 2011" di Hotel Padma, Bandung, Kamis (14/10/2010).
Pahala melanjutkan kenaikan laba double digit baru bisa direalisasikan di tahun depan karena masih banyak piutang yang belum dibayar. Hingga akhir tahun ini Bank Mandiri bisa menerima piutang sebesar Rp1,1 triliun-Rp1,5 triliun.
Nilai tersebut terdiri dari restrukturisasi dari piutang Domba Mas dan Benoa Indah. "Namun itu belum termasuk piutang dari Garuda Indonesia," ungkapnya.
Adapun piutang dari Garuda Indonesia ini tidak akan bisa dimasukkan dalam neraca laporan keuangan Bank Mandiri tahun ini. Hal itu disebabkan perusahaan penerbangan pemerintah ini baru bisa membayar piutangnya setelah penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang rencananya akan selesai pada tahun depan.
Potensi piutang dari Garuda Indonesia ini sekira Rp970 miliar. Nilai tersebut merupakan nilai mandatory convertible bond yang akan dijual saat IPO Garuda Indonesia pada Februari mendatang. "Bunganya sudah dibayar duluan, nanti kita tinggal menunggu tunainya saja saat IPO," jelasnya.
Selain itu, kenaikan laba perseroan juga bisa diperoleh dari pendapatan operasional terutama pendapatan bunga bersih (net interest income). Itu ditopang dari hasil hapus buku kredit yang bisa dimasukkan dalam laporan keuangan dan masuk ke pos pendapatan operasional. "Kenaikannya bisa diharapkan mencapai 30 persen," tandasnya.
(Widi Agustian)