Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IPO, Saham Mitrabahtera Segara Sejati Terancam Tak Laku

Widi Agustian , Jurnalis-Selasa, 15 Maret 2011 |08:52 WIB
IPO, Saham Mitrabahtera Segara Sejati Terancam Tak Laku
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Saham perdana PT Mitrabahtera Segara Sejati dinilai akan sulit diserap pasar. Pasalnya, dalam initial public offering (IPO) perseroan, harga sahamnya dinilai terlalu mahal.

Dalam IPO-nya ini, Mitrabahtera Segara Sejati menawarkan harga umum penawaran saham perdana sebesar Rp1.500-Rp1.900 per lembar saham. Perseroan bakal melepas saham perdana sebanyak 215 juta lembar saham setara dengan 12,3 persen dengan nilai nominal Rp100 per saham

"Itu lebih mahal, seharusnya ada di bawah itu," jelas analis pasar modal dari Ekokapital Sekuritas Cece Ridwan kepada belum lama ini.

Untuk itu, tampaknya perseroan harus mengevaluasi kembali harga perdana saham tersebut. "Harus dievaluasi lagi," ucapnya.

Selain harga yang terlalu mahal, kondisi pasar modal nan fluktuatif serta harga minyak dunia yang tengah melambung tinggi menjadi tantangan dari proses penyerapan saham perdana Mitrabahtera Segara Sejati.

"Belum lagi jika melihat rata-rata harga saham industri (pelayaran) yang umumnya berada dibawah Rp1.000 per saham. Tentunya akan menambah panjang daftar pesimisme terhadap proses penawaran umum saham perdana perusahaan pelayaran tersebut,” ujar Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada.

Sekarang ini, harga saham sejumlah perusahaan pelayaran ada di bawah Rp1.000 per sahamnya, misalnya PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) yang spesialis mengangkut bahan kimia harga sahamnya Rp350 per saham. Hanya saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang harganya di atas Rp1.000 per saham, tapi saham ini pun tampaknya tidak likuid.

Perusahaan yang bergerak dibidang transportasi pengangkutan batubara ini juga akan sangat bergantung pada penggunaan bahan bakar dan kontrak kerja yang dimilikinya. Di mana sebanayak 40 persen sampai 70 persen biaya di industri pelayaran umumnya berasal dari penggunaan bahan bakar. Alhasil, tren menguatnya harga minyak juga menjadi ancaman bagi perseroan.

Masa penawaran awal (bookbuilding) dari IPO ini dilangsungkan pada 1-5 Maret 2011, efektif diperkirakan pada 23 Maret, masa penawaran pada 25,28 dan 29 Maret, penjatahan pada 31 Maret, distribusi saham 1 April, dan pencatatan di bursa pada 1 April.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement