JAKARTA - Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melambung dalam perdagangan kemarin, menutup akhir pekan ini IHSG diprediksikan akan berada pada jalur merah dikarenakan adanya aksi profit taking dari pelaku pasar.
Hal ini dikarenakan adanya musim pembagian dividen dan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan oleh sejumlah emiten membuat investor memilih untuk profit taking dalam perdagangan akhir pekan ini.
"IHSG kali ini berada dalam kisaran 3.750-3.850," ungkap analis pasar modal Millenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riadi kala dihubungi okezone, Jumat (27/5/2011).
Sentimen eksternal pun masih membayangi pergerakan IHSG seperti kiris utang di Eropa dan naiknya sejumlah komoditas seperti salah satunya emas.
Komoditas emas masih melanjutkan tren penguatan semenjak beberapa hari lalu. Di perdagangan hari ini, emas bertengger di USD1.529,75 per ounce atau naik tipis USD2,45 dari perdagangan Rabu kemarin yang berada di level USD1.523,10.
Kenaikan harga emas ini dibayangi sentimen negatif pasar akan kekhawatiran masalah keuangan yang melanda kawasan Eropa. Sebagai informasi, harga emas dalam mata uang euro sendiri dipatok di level harga 1.088 euro per ounce, tidak jauh berbeda dengan perdagangan Rabu waktu setempat.
Adapun saham-saham pilihan dalam perdagangan kali ini yaitu PT Indopoly Swakarsa Tbk (IPOL), PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Seperti diketahui, IHSG, pada akhir perdagangan Kamis 26 Mei menguat 34,66 poin atau 0,9 persen ke 3.814,8. LQ45 naik 6,47 poin atau 1,0 persen ke 678,88.