Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stok Pangan Bertambah 5,809 Juta Ton di Juni

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 09 Juni 2011 |07:31 WIB
Stok Pangan Bertambah 5,809 Juta Ton di Juni
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menargetkan produksi pangan bulan Juni ini akan bertambah sebanyak 5,809 juta ton. Selain itu, pemerintah memastikan pasokan pangan aman dan bukan  menjadi  pemicu inflasi di bulan pascapanen raya ini.

Menko Perekonomian Hatta Rajassa memastikan bulan ini ketersediaan pangan  masih aman. “Kita belum membahas soal impor, karena sejauh ini laporan dari kementerian pertanian masih sesuai dengan target produksi kita,” ujar Hatta di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta.

Hatta menekankan yang terpenting disini adalah pasokan pangan tidak terganggu. ”Karena kita telah mempunyai komite pengawasan inflasi daerah, dan tugas mereka membenahi jika terjadi ada hambatan, mereka terus melaporkan itu  jika distribusi suplai terganggu, dan apabila masih ada keganjilan  maka akan dilakukan operasi pasar,” tutur Hatta.

Hatta juga menambahkan masalah lain yang perlu diwaspadai adalah masalah cuaca yang semakin tak menentu. “Ancaman iklim kan selalu ada kan, oleh karena itu dua hal, yang kita lakukan, satu, memenuhi kebutuhan dan ke dua stabilitasi harga," tukasnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Serealia Kementerian Pertanian Dading Permana mengatakan Kementerian Pertanian memastikan stok pangan setelah bulan Mei ini tetap aman. “Berdasarkan target atau standing corps bulan Juni ini akan ada tambahan 5,809 juta ton gabah kering giling (GKG), ” katanya kala di hubungi di Jakarta.

Dading menjelaskan, produksi pangan sampai dengan Mei lalu mencapai 37.686.217 ton. “Pencapaian itu lebih besar dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama,” imbuhnya.

Dading menegaskan, dari sektor pangan tidak ada yang perlu ditakutkan ada kelangkaan pangan. “Kami sudah jauh-jauh hari mengatisipasi akan terjadinya inflasi dari sektor pangan, yaitu dengan menanam tanaman pangan lebih awal yaitu pada bulan Maret lalu,” papar dia.

Jikapun terjadi kenaikan harga pangan bulan ini, kata dia, bukan karena kelangkaan pangan lebih dari sektor perdagangan. “Seperti pendistribusian dan penyerapan Bulog yang harus dimaksimalkan sehingga gudang Bulog cukup akan persediannya,” ucapnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement