JAKARTA - Musim panen raya telah usai, Indonesia diprediksi akan mengalami masa paceklik beras. Kebijakan impor beras pun menjadi satu hal yang tidak terhindarkan.
"Di panen raya Februari kemarin, Badan Urusan Logistik (Bulog) hanya mampu menyerap beras sekira 1,1 juta ton dari targetnya yang mencapai tiga juta ton. Ini angka yang sangat kecil," ujar pengamat pertanian Khudori ketika berbicang dengan okezone, Jumat (17/6/2011).
Panen raya, menurutnya adalah waktu yang sangat tepat bagi Bulog untuk melakukan penyerapan beras karena stoknya yang banyak dan harganya yang relatif lebih murah.
"Kalau stok beras sedikit seperti ini, coba saja nanti diperhatikan di bulan-bulan September-Oktober menurut saya izin impor akan keluar lagi," lanjutnya.
Kemarin, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa pemerintah sendiri belum memutuskan rencana impor beras karena stok beras cukup. "Di Juli-Agustus nanti baru akan kita ketahui stok nasional cukup atau tidak," ungkap Mari.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) sendiri mencatat, harga beras bulanan relatif stabil dan cenderung turun. Harga beras mengalami kenaikan di Februari kemarin di Rp7.042 per kilogram.
Harga rata-rata Mei sendiri hanya Rp7.040 per kilogram. Hingga pertengahan Juni ini, harga beras hanya sedikit mengalami kenaikan mencapai Rp7.107 per kilogram. "Tak perlu ada kekhawatiran apa pun," tandasnya.