MARTAPURA - Harga buah rambutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), sejak beberapa minggu terakhir anjlok hingga Rp200 per kilogram (kg).
Penurunan harga tersebut disebabkan oleh panen yang terjadi secara bersama-sama di sejumlah wilayah. Akibat rendahnya harga jual tersebut, warga yang memiliki kebun rambutan memilih untuk membiarkan buah rambutan mereka membusuk di pohon ketimbang mengambil dan menjualnya.
"Harga turun cukup drastis. Bahkan untuk menjualnya sangat sulit. Musimnya tahun ini serentak di sejumlah wilayah. Kemungkinan itulah yang menjadikan harga rambutan turun drastis," ungkap warga asal Desa Riangbandung, Kecamatan Madangsuku II, Yani (26), Senin (5/3/2012).
Saat ini, kata Yani, warga yang memiliki pohon rambutan membiarkan buah rambutannya mereka membusuk dan terjatuh tanpa memetik dan menjualnya. Mereka beranggapan untuk melakukan panen rambutan tidak akan menghasilkan apa-apa.
"Meskipun diambil, juga terkadang tidak ada yang mau membelinya. Dengan harga Rp200 per kg. Warga tentunya akan sangat enggan memanennya. Bayangkan, dari satu ton rambutan, hanya menghasilkan uang Rp200 ribu," katanya.
Bukan hanya rambutan, penurunan harga juga terjadi pada buah duku komering yang saat ini sudah panen. Buah duku per kilogram saat ini hanya berkisar antara Rp1.500 hingga Rp2.000 per kg. Penurunan harga tersebut juga disebabkan oleh serentaknya musim duku di wilayah Sumsel dan wilayah lainnya.
"Persaingan harga yang membuatnya menjadi turun. Namun untuk saat ini buah duku komering masih terbilang mahal. Di wilayah OKU, duku hanya dihargai Rp500 dan itu pun tidak ada petani yang mau mengambilnya di pohon," katanya.