JOMBANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengusulkan agar seluruh Pabrik Gula (PG) di Indonesia tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sehingga dengan menggunakan listrik dapat menghemat anggaran hingga 50 persen.
"Ini ide dari saya. PG untuk tidak menggunakan BBM melainkan menggunakan listrik dari PLN. Zaman dulu kenapa PG harus punya listrik sendiri karena pada waktu itu belum ada PLN. Sekarang kan sudah ada PLN," kata Mantan Wartawan ini di sela-sela kunjungannya di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Minggu (18/3/2012).
Ia menjelaskan, saat ini harga listrik milik PLN sangat murah. Untuk rumah tangga dijual Rp650/Kwh, sedangkan untuk industri Rp1.200/Kwh. Tentunya, kata Dahlan, Rp1.200 itu sangat murah dibanding PG harus memproduksi listrik sendiri. Ia juga menyayangkan jika PG harus memproduksi listrik dengan harga Rp3.000-Rp4.000. "Harga itu bisa menghemat sekira separuh anggaran," katanya.
Dahlan juga melarang PG menggunakan genset sebagai produksi listrik. Alasannya, pemakaian genset masih menggunakan BBM. Tentunya akan sangat berdampak jika harga BBM itu naik.
Terkait sidak di PG Djombang Baru tersebut, Dahlan menilai bahwa pabrik gula peninggalan Belanda ini masih bagus. Sehingga, yang perlu dilakukan perbaikan adalah sistim Boiler yang perlu sentuhan modern serta sistem penggerak mesin giling yang harus diganti dengan listrik.
"Pabrik gula tadi sebenarnya pabrik gula yang tidak terlalu jelek tetapi masih banyak yang harus diperbaiki termasuk tahun lalu ketika musim giling PG ini terpaksa harus tutup selama tiga hari karena gangguan debu. Oleh karena itu kami sarankan agar menggunakan alat pembersih debu. Sayang jika harus merugi gara-gara berhenti selama tiga hari itu," tukasnya. (nia)