Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan RI Tak Dukung Sri Mulyani Jadi Presiden World Bank

Koran SI , Jurnalis-Minggu, 25 Maret 2012 |10:09 WIB
Alasan RI Tak Dukung Sri Mulyani Jadi Presiden World Bank
Sri Mulyani. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Berdasar hasil pengumuman yang dimuat di situs Bank Dunia, nama Sri Mulyani dipastikan tidak ada. Padahal, dalam polling yang dilakukan sebuah situs, nama mantan menteri keuangan tersebut menduduki peringkat pertama dengan dukungan lebih dari 80 persen. Hal ini terjadi karena Pemerintah Indonesia tidak memberi dukungan.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan pihaknya tidak mendukung kandidat Presiden Bank Dunia berdasarkan latar belakang kewarganegaraan, tetapi lebih pada kompetensi kandidat tersebut dalam kepemimpinan di Bank Dunia.

“Ke depan ini kita tidak lagi mendukung kandidat berdasarkan latar belakang kewarganegaraan, tapi yang akan kita perjuangkan posisi Indonesia di dunia,”kata Mahendra saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta.

Mahendra telah mengetahui ada beberapa calon yang memimpin organisasi terebut. Siapa yang patut didukung, menurut dia, adalah kandidat yang bisa mewakili kepentingan negara berkembang.

Pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Anggito Abimanyu menyatakan tidak dipilihnya Sri Mulyani tidak berdampak terhadap perekonomian Indonesia secara global.

“Lebih banyak pada kepemimpinan dan kompetensi, karena kita tidak mementingkan pinjaman Bank Dunia, finansial kita lebih banyak dari private sector (perusahaan badan usaha milik negara),” ujar Anggito dalam sambungan teleponnya.

Sementara itu, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,Ahmad Erani Yustika, menyatakan dengan semakin jauhnya Bank Dunia dari Indonesia, hal itu akan semakin menguntungkan bagi perekonomian dalam negeri mengingat pengalaman Indonesia dengan IMF beberapa dekade terakhir.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement