JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengantongi komitmen investasi senilai Rp1,4 triliun dari China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Negeri Tirai Bambu tersebut mengucurkan dana untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
"Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah berkomitmen mengucurkan dana sebesar Rp 1,4 triliun untuk kerja sama dibidang kelautan selama lima tahun," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, melalui siaran persnya, Senin (26/3/2012).
Komitmen investasi sebesar Rp1,4 triliun dari China itu merupakan satu poin dari sejumlah kesepakatan antara Indonesia dan China untuk mengembangkan pembangunan ekonomi berbasis kelautan (Blue Economy).
Konsep Blue Economy merupakan pengembangan ekonomi berbasis kelautan yang terkait dengan manajemen berkesinambungan serta melestarikan sumber-sumber kelautan, khususnya menyangkut keamanan pangan (food security), perubahan iklim (climate change), pemberantasan pencurian ikan (IUU fishing), kerja sama bidang riset dan pengembangan, serta peningkatan kesadaran atas isu-isu kelautan.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Arrangement on the Development of Indonesia-China Center for Ocean and Climate (ICCOC) antara Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo dengan Administrator State Oceanic Administration (SOA) Republik Rakyat Tiongkok, Mr Liu Cigui di Beijing, akhir pekan lalu.
ICCOC akan dilakukan di lima lokasi, di antaranya Natuna, Prancak, Morotai, dan dua lagi Indonesia Kawasan Timur. Tugas pokoknya, antara lain meningkatkan komunikasi antar ilmuwan kedua negara, publikasi jurnal ilmiah dan laporan penelitian, dan menyusun peralatan dan kapal yang akan digunakan dalam investigasi bersama.
Dalam pertemuan bilateral ini, kedua negara menggarisbawahi pentingnya penguatan kerja sama di sektor kelautan dan perikanan, di mana sektor ini di masa yang akan datang akan dapat memainkan peranan penting dalam menghadapi isu-isu global.
Pemerintah China juga siap membantu KKP untuk pengembangan pendidikan dalam bentuk Beasiswa untuk Paska Sarjana tingkat Master dan Doktoral dibidang kelautan dan perikanan. Kesepakatan lainnya, Pemerintah China akan membantu KKP dalam pengadaan kapal riset, khususnya riset di laut dalam.
"Pemerintah akan terus mendorong masuknya investor untuk meningkatkan pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Sehingga kesejahteran masyarakat semakin membaik," tandas Sharif.
(Martin Bagya Kertiyasa)