BADUNG - Potensi besar bidang agribisnis dan ekowisata yang dimiliki Bali dan Kamboja memungkinkan kedua belah pihak melakukan kerja sama bisnis.
Karena itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali melakukan penjajakan kerjasama ekonomi bidang Agrobisnis dan Ecotourism dengan Kamboja. Keseriusan itu ditunjukkan Deputy Prime Minister of Cambodia Sok An dan sejumlah petinggi lainnya dengan menemui jajaran Kamar Dagang dan Industri Bali.
Usai pertemuan, kedua belah pihak Ketua Kadin Bali I Gde Sumarjaya Linggih menegaskan, kerjasama untuk pemenuhan kebutuhan di bidang pertanian antar Bali dengan Kamboja sangat memungkinkan.
"Kedua belah pihak memilki basis agraris sehingga berpeluang untuk saling tukar komoditas maupun informasi teknologi bidang Agrobisnis guna memenuhi kebutuhan masing-masing," kata Sumarjaya di Denpasar, Minggu (29/4/2012).
Rencana kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang ditandatangani pada 2 Juni 2010 antar Pemerintah Indonesia dengan Kamboja. Agenda tersebut, diharapkan bisa mendorong peningkatan hubungan antara masyarakat pelaku bisnis "people to people contact" antar kedua negara.
Data yang dihimpun Kadin Bali, diketahui Kamboja telah melewati masa krisis moneter global. "Ekonomi Kamboja tahun ini diperkirakan akan tumbuh pesat," kata pria yang akrab disapa Demer ini.
Membaiknya perkembangan ekonomi Kamboja belakangan, mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi negara pagoda tersebut pada 2010 yang tercatat sebesar 5,9 persen.
Angka itu mampu melampaui 5,5 persen dari prediksi semula. Pada 2011 lalu bahkan terjadi peningkatan signifikan hingga mendekati tujuh persen.
Dalam menangkap peluang kerja sama kedua pihak, saat ini terus dimatangkan penyatuan konsep kerja sama. Pihak pemerintah Kamboja bahkan sudah mengundang kalangan pemerintah dan pengusaha tanah air atau di Bali untuk berkunjung guna tujuan serupa.
"Kamboja juga menawarkan paket wisata religi dengan memberikan penawaran kunjungan mulai dari Pura Angkor Wat ke sejumlah destinasi di Bali begitu sebaliknya," beber Demer.
Dia meyakini, konsep wisata religi itu sangat potensial untuk dikembangkan bersama di masa mendatang.