Inilah Pemilik Terbesar Saham Facebook

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Senin, 21 Mei 2012 |11:15 WIB

ilustrasi

NEW YORK - Proses kegagalan penawaran saham perdana Facebook menuai sejumlah pertanyaan. Salah satunya besaran kepemilikan saham yang dipegang direksi Facebook dan berapa banyak nilainya. Seberapa besar nilai kepemilikan saham mereka sebenarnya?

Seperti dikutip dari CNBC, Senin (21/5/2012) sebagai pendiri dan sekaligus juga CEO Facebook, Mark Zuckerberg, memiliki besaran saham terbesar sekira 57 persen. Nilai kepemilikan saham Zuckerberg di perusahaan sosial media, kepemilikan sahamnya sekira USD19.253,6 miliar atau setara dengan Rp175,208 miliar.

Ventura Partners, sebagai pemegang saham shareholders terbesar, memegang saham Facebook senilai USD5.486 miliar. Sedangkan sebagai co founder, Dustin Moskovitz memegang saham senilai USD5.111 miliar atau senilai Rp46,515 miliar.

Berikut nilai pemegang saham terbesar Facebook secara lengkap:

1. DST Global Limited, Internet Investment Firm, memegang USD3.273 miliar.
2. Sean Parker sebagai mantan presiden Facebook senilai USD2.669 miliar.
3. Eduardo Saverin, memegang USD2.031,3 miliar dalam posisinya sebagai mantan co founder Facebook.
4. Sheryl K Sandberg sebagai kepala operasional Facebook memiliki USD1.575 miliar.
5. Goldman Sachs memegang USD1,425 miliar karena posisinya sebagai lead underwriter. Sedangkan underwriter yang lain seperti Mail Ru Group Limited dan Valiant Capital Oppurtunities memegang USD1.405 miliar dan USD1.389 miliar.
6. Elevation Partners juga memegang saham sekira USD1.356 miliar dan Meritech capital Partners sebesar USD1.275 miliar.
7. Beberapa pemegang saham terbesar yang tercatat yang lain seperti David A Ebersman memegang USD377.325 ribu sebagai Direktur Keuangan Facebook.
8. Donald E Graham sebagai Chief Executive Officer dan Chairman Facebook yang memegang USD38.231 ribu.
9. Serta Reed Hastings memegang USD764.639 ribu sebagai Chief Executive Officer Netflix yang memegang USD764.639 ribu.

Sebagai informasi, nilai kepemilikan saham ini berdasarkan jumlah saham versi A dan B yang ditawarkan setelah IPO.

(Rani Hardjanti)