Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masyarakat Papua Dirangkul Jadi Pelaku Pembangunan Ekonomi

Dede Suryana , Jurnalis-Minggu, 27 Mei 2012 |18:07 WIB
Masyarakat Papua Dirangkul Jadi Pelaku Pembangunan Ekonomi
Ilustrasi. Foto: Tangguh Putra/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Ekspektasi masyarakat terhadap kinerja ekonomi Papua dan Papua Barat dinilai masih tinggi. Hal tersebut berdasarkan survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, besarnya potensi ekonomi Papua ini harus mampu dinikmati oleh masyarakat setempat. Namun, untuk dapat mewujudkan hal tersebut tentunya dibutuhkan masyarakat atau generasi muda yang bisa berusaha sehingga tidak hanya sebagai konsumen saja.

"Tiga indikator, yaitu indeks keyakinan konsumen (IKK), indeks kondisi ekonomi (IKE), dan indeks ekspektasi konsumen (IEK), yang dilihat di dua kota, yaitu Manokwari dan Jayapura menunjukkan angka di atas seratus," ungkap Hatta, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (27/5/2012).

Hatta yang juga Ketua Umum PAN ini mengatakan, berdasarkan data dari BI perolehan angka di atas seratus menunjukkan bahwa konsumen merasa lebih optimistis terhadap kondisi yang akan datang. Secara umum, rata-rata IKK di kedua kota itu mencapai 142,10. Selain itu, indeks kondisi ekonomi di kedua kota itu juga menunjukkan angka yang baik, yaitu 134,07.

Melihat kondisi tersebut, Partai Amanat Nasional mengajak masyarakat Papua untuk bisa mandiri dalam bidang ekonomi. Melalui program pemberdayaan ekonomi meluncurkan program pelatihan kewirausahaan yang akan melibatkan generasi muda usia 17 hingga 25 tahun.

Hatta mengungkapkan, program ini merupakan bentuk pertanggungjawaban partai kepada masyarakat. Rencananya program ini akan di gulirkan diseluruh pelosok Indonesia hingga ke daerah terpencil.

"Dalam program ini generasi muda tidak hanya diberikan modal awal untuk usaha tetapi juga mendapatkan pelatihan yang cukup dari kalangan dunia usaha hingga mereka mampu mengenbangkan usahanya," jelas Hatta.

Perbedaan pemberdayaan kewirausahaan ini dengan program serupa yang pernah ada. Menurut Hatta adalah dalam program ini terkandung unsur kompetisi yang dilakukan di 11 kota di Indonesia.
 
"Tujuan kompetisi ini untuk mencari entrepreneur muda yang benar-benar mau berusaha dan gigih untuk merubah nasibnya dan menciptakan lapangan kerja baru," tutur Hatta.

Ke-11 kota yang akan dijadikan ajang kompetisi kewirausahaan tersebut antara lain Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Aceh, dan Jayapura.

Sekadar informasi, sebanyak 500-1.000 orang akan terlibat dalam kompetisi kewirausahaan yang diadakan oleh PAN ini. Para peserta diharapkan untuk menyerahkan proposal bisnisnya di enam kota yang menjadi tempat penggemblengan mereka nantainya. Ke-6 kota tersebut antara lain Medan, Palembang, Makassar, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

"Mereka yang lolos dalam tahap seleksi akan melakukan setup bisnis plan dalam empat sesi pertemuan di enam kota tersebut. Bagi yang berhasil membuka usaha baru dan terverifikasi dalam hasil yang cukup stabil, akan diberikan modal tambahan sebesar Rp5 juta sebagai hadiah/grup," jelas Hatta.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement