JAKARTA - Elnusa Group menganggarkan total belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD55 juta. Dana tersebut khusus untuk PT Elnusa Tbk (ELSA) mencapai USD39,5 juta dan sisanya ke anak usaha.
"Belanja modal USD39,5 juta itu diperoleh dari perbankan sebesar USD20 juta. Sisanya dari kas internal yang akan digunakan untuk pemeliharaan sumus migas oleh Divisi Oilfield Services sebesar USD34,6 juta, dan sisanya sektor pendukung lain," ungkap Direktur Keuangan Elnusa Sabam Hutajulu, dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (27/5/2012).
Sekadar informasi, Elnusa tahun lalu juga telah meraih pinjaman senilai USD113 juta dari maksimum plafon mencapai USD122,5 juta, dari sindikasi lima bank yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Perseroan sebelumnya sudah memproyeksikan pendapatan usaha pada 2012 sebesar Rp5,602 triliun, atau naik sekira 22 persen dari target 2011 sebesar Rp4,610 triliun.
Di samping itu, perseroan menargetkan, sektor jasa hulu dapat menyumbangkan 50,79 persen dari total pendapatan sebesar Rp2,845 triliun, atau naik 39 persen dibandingkan proyeksi 2011 sebesar Rp2,047 triliun.
Kemudian, untuk jasa hilir ditargetkan Rp2,401 triliun atau naik delapan persen dari target tahun ini Rp 2,225 triliun. Sedangkan jasa penunjang hanya ditargetkan tumbuh satu persen dari Rp428 miliar menjadi Rp431 miliar.
"Kami optimistis tahun ini perseroan bisa mencetak laba bersih Rp111 miliar. Fokus perseroan tahun ini adalah ke peningkatan strategi pemasaran dan keuntungan, optimalisasi utilitas alat, dan eksekusi proyek," pungkasnya.