JAKARTA - Kendati kondisi ekonomi global beberapa waktu terakhir ini tidak kondusif, Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo yakin Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik untuk menghadapinya.
"Dari sisi ketahanan fiskal, pemerintah optimistis akan tetap dapat menjaga defisit APBN di bawah 3 persen," kata Agus dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Okezone di Jakarta, Senin (28/5/2012).
Sedangkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan terus memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan kondisi infrastruktur.
"Selain itu, pemerintah tidak akan mengubah sistem devisa yang berlaku saat ini dengan tetap melaksanakan Undang-undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar. Di mana setiap penduduk dapat dengan bebas memiliki dan menggunakan devisa," jelas dia.
Pemerintah juga sebelumnya sudah mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar USD2 miliar yang diberikan oleh Bank Dunia merupakan dana cadangan siaga yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam APBN-P 2012. "USD2 miliar untuk contigency loan atau dana cadangan kehati-hatian dan kita inginnya menyusun itu seperti tahun 2008-2009 dimana Bank Dunia menjadi lead sindikasi," ujar menkeu belum lama ini.
Dana ini dapat digunakan apabila pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan pembiayaan dan defisit anggaran yang diperkirakan mencapai 2,23 persen atau Rp190 triliun makin melebar. Dana tersebut, lanjut menkeu, dapat terpakai apabila situasi dan respon Eropa akibat krisis yang terjadi di kawasan tersebut makin memburuk dan tidak memungkinkan bagi pemerintah untuk menerbitkan obligasi global.
(Widi Agustian)