JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih lanjutkan penurunan meskipun tidak setajam yang terjadi pada perdagangan kemarin. IHSG ditaksir akan melemah terbatas dan diperdagangkan di level 3.600-3.700.
"Jadi kemarin, pelemahan karena data tenaga kerja di AS mengecewakan itu indikasi bahwa adanya perlambatan ekonomi di AS. Hal itu menambah kekawatiran investor setelah krisis di Eropa," kata analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf saat dihubungi Okezone di Jakarta, Selasa (5/6/2012).
Menurutnya, dengan data tersebut menunjukkan jika ekonomi di negeri Paman Sam itu sedang dalam kondisi yang negatif. Hal tersebut menurutnya bisa mengancam kondisi ekonomi global. Imbasnya, investor akan lari dari bursa saham. "Investor panik dan khawatir dengan adanya pelambatan ekonomi global ini," katanya.
Alwi juga menyatakan, kondisi ini bisa memicu investor lokal untuk menarik dananya di pasar modal. Hal tersebut dilakukan sambil terus mengamati kondisi serta perkembangan yang terjadi. Lebih jauh dia juga menyatakan, kondisi di Asia seperti China juga negatif. Pertumbuhan perekonomian di China melambat seiring dengan krisis di Eropa.
Lalu, apakah mungkin kondisi ini akan mengerek IHSG mencapai level 3.500? Menurutnya, jika dalam waktu dekat kondisi tersebut tidak akan terjadi, karena dalam waktu dekat, IHSG diprediksi berada pada support 3.600. "Tapi kalau untuk jangka waktu lebih lama bisa saja. Dengan catatan kalau kondisinya seperti ini terus," katanya singkat.
Saat ini, nyaris tidak ada sentimen positif yang dapat menompang pergerakan IHSG untuk kembali di jalur hijau. Namun Alwi menyatakan, ada beberapa hal yang mungkin bisa membantu IHSG berada di zona hijau. "Bisa saja ada faktor yang baik, misalnya investor lihat harga saham sudah over sold dan menarik minat beli," katanya.
Faktor lain yang saat ini sedang hangat diperbincangkan di kalangan investor adalah adanya spekulasi bahwa The Fed akan memberikan stimulus moneter. Hal tersebut bisa saja dilakukan dengan pertimbangan rilis data tenaga kerja AS yang menunjukkan hasil negatif. "Stimulus moneter itu dilakukan untuk menambah likuiditas di pasar," tandasnya.
Berikut prediksi IHSG dari sejumlah sekuritas
HD Capital
Dalam koreksi besar seperti ini, rekomendasi buy saham yang miliki kapitalisasi pasar di tiga sektor yang merangkup 80 persen dari weighting index yaitu consumer, banking dan coal (batu bara) yang juga sudah dalam daerah oversold (jenuh jual).
Potensi technical rebound terbuka. Support: 3.650-3.550-3.500. Resistance 3.800-3.910-4.010.
Panin Sekuritas
IHSG kemarin kembali anjlok mengikuti gerak bursa regional yang merah akibat tekanan krisis Eropa. Aliran dana asing dan gejolak nilai tukar rupiah ditenggarai menjadi penyebab anjloknya indeks hingga 3,8 persen.
Di sisi lain kami melihat ruang penurunan indeks akan relatif terbatas hari ini. Kami juga melihat pergerakan indeks juga masih dibayangi oleh issue dari Eropa serta kekhawatiran akan dampak dari pembatasan uang muka properti dan otomotif. Kisaran support-resistance 3.550-3.710.
(Widi Agustian)