JAKARTA - Pemerintah memberikan sinyal akan memberikan pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) maksimal USD1 miliar. Pinjaman ini nantinya akan berupa iuran pada IMF.
Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo menjelaskan, pinjaman atau iuran tersebut merupakan komitmen Indonesia sebagai negara anggota G20. Terlebih, Indonesia juga pernah mendapatkan pinjaman dana dari IMF pada 2006.
"Belum bisa disebutkan (berapa besar) tetapi saya rasa maksimal USD1 miliar," jelas Agus Marto kala ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Agus melanjutkan, komitmen iuran tersebut, datang dari negara anggota G20 yang dibutuhkan IMF, untuk membangun perekonomian negara-negara anggota G20 termasuk perekonomian negara di Zona Eropa yang saat ini sedang terlilit utang. Namun begitu, agus menmabahkan bahwa iuran tersebut saat ini masih dalam tahap pembicaraan internal antara pemerintah dan pihak IMF sendiri.
Lebih jauh dia menjelaskan, pembicaraan di Meksiko mengatakan iuran dari negara anggota G20 kepada IMF, digunakan untuk memperkuat keuangan IMF, yang nantinya akan digunakan untuk mendukung perekonomian Eropa dan negara berkembang.
"Jadi posisi Indonesia, kita masih bicara di intern. Kalau jumlahnya memang secara dunia sudah terkumpul USD430 miliar dan itu dibutuhkan IMF bukan hanya menyehatkan ekonomi Eropa tapi juga di negara berkembang," tegas dia.
Mantan Dirut Bank Mandiri tersebut menambahkan, sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia perlu memperhatikan negara-negara dunia yang tidak beruntung. "Kita selesaikan proses pinjaman intern ke IMF sebagai kekuatan ekonomi dunia, supaya jangan memburuk dan malah membahayakan semua," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)