JAKARTA - Untuk dapat membeli hak eksklusif penyiaran Piala Dunia (World Cup) 2012, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) harus merogoh kocek sebesar USD61,54 juta.
Corporate Secretary VIVA Neil R Tobing menjelaskan, pemegang ekslusif dari media rights World Cup 2014, PT Inter Sports Marketing (ISM) telah melakukan penandatangan licence agreement dengan tiga anak usaha VIVA, yakni PT Cakrawala Andalas Televisi, PT Lativi Medikarya dan PT Digital Media Asia (DMA).
Atas hak yang diterima tersebut, tiga anak usaha VIVA tersebut harus membayar rights fee sebesar USD54,1 juta kepada FIFA (Federation Internationale de Football Association), lalu mengganti biaya-biaya yang dikeluarkan oleh ISM sehubungan dengan proses persiapan, negoisasi dan eksekusi licence agreement sebesar USD4,44 juta dan membayar biaya konsultasi sebesar USD3 juta.
"Transaksi tersebut merupakan transaksi yang dikecualikan dari ketentuan transaksi material," jelas Neil dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/7/2012).
Anak usaha Grup Bakrie ini juga telah memperoleh fasilitas garansi bank (bank guarantee) senilai USD10,8 juta. Hal ini dilakukan sebagai syarat agar perseroan menjadi official broadcasters untuk Media Rights World Cup 2012.
Penerbitan garansi bank ini adalah syarat agar perseroan dan anak usahanya dapat ditunjuk menjadi sub-licensee atau official broadcaster dari Media Rights World Cup 2014 berdasarkan licence agreement yang ditandatangani FIFA dan ISM sebagai licensee pada 23 Maret lalu.
(Widi Agustian)