Rupiah Rawan Melemah Hingga Rp9.420/USD

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan kemarin berhasil menguat tipis. Penguatan ini tertolong oleh melemahnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap beberapa mata uang lainnya.

Analis Samuel Sekuitas, Lana Soelistianingsih, mengatakan rupiah masih berpotensi mengalami pelemahan. Pasar AS dan Eropa ditutup naik pada perdagangan semalam karena spekulasi menguat terhadap kemungkinan bank sentral melakukan kebijakan mendorong pertumbuhan.

Kebijakan ini, kemungkinan akan direspon positif oleh pasar di Asia. Pasar di Asia diprediksi akan ikut menguat. "Untuk rupiah, kami masih perkirakan ada potensi pelemahan di kisaran antara Rp9.390-Rp.9.420 per USD," ungkap dia dalam riset hariannya, Rabu (4/7/2012).

Sementara itu, sentimen dari negatif yakni, Skandal Barclays tidak akan berdampak negatif bagi pasar. Seperti diketahui, CEO Barclays, Robert Diamond,  mengundurkan diri dan mengakui telah mengatur suku bunga antara bank London (Libor) tidak berdampak negatif terhadap pasar.

Kejahatan terencana ini sebelumnya terjadi pada transaksi derivatif JP Morgan Inggris yang membawa kerugian sekitar USD2 miliar juga tidak memberi efek negatif pada pasar. "Akibat kejadian ini, Libor sebagai suku bunga patokan internasional yang melibatkan transaksi total senilai USD360 triliun,  menjadi berkurang kredibilitasnya," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)