JAKARTA – Pemerintah mengaku optimis atas pembangunan dua kilang baru PT Pertamina (Persero) yang mengalami relokasi dan ditagetkan selesai tahun 2018 walaupun belum menemukan lokasi yang pasti.
“Kita minta 2018 tetap harus sudah selesai,” ungkap Dirjen Migas Evita H Legowo saat ditemui wartawan di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Namun, Evita yakin kilang yang semula dibangun di Balongan Jawa Barat dengan Kuwait Petrolium Corporation dan di Tuban Jawa Timur dengan Saudi Aramco Saudy Company Limited akan selesai sesuai target.
Menurut evita, pembangunan kilang tidak bisa ditunda karena terkait kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) domestik. Dia pun mengaku kementerian juga sudah menargetkan fusibility study (FS) harus diselesaikan Pertamina.
“Kita targetkan awal 2013 nanti,” tegas Evita.
Evita mengaku pemindahan ini tidak berpengaruh pada pembicaraan yang sudah dilakukan pemerintah. Khusus untuk insentif Kuwait Petrolium misalnya Evita menyebut permintaan insentif yang banyak dan belum menemukan titik temu.
“Permintaan mereka terlalu banyak Untuk insentif dengan Saudi Aramco masih menunggu joint study.” tegasnya.
Sebelumnya, relokasi terpaksa dilakukan Pertamina di Balongan karena naiknya harga tanah di wilayah tersebut. Sementara Untuk Tuban, pembangunan kilang mengalami kekurangan luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kilang. (gna)
(Rani Hardjanti)