JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Moody's menurunkan outlook rating utang dua negara besar di Eropa. Kedua negara tersebut, yakni Jerman dan Belanda, mendapatkan outlook negatif dari Moody's.
Meski demikian, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brojonegoro mengungkapkan, akibat penurunan outlook Moody's akan Jerman, dan masalah Yunani terhadap Indonesia, masih belum bisa diprediksi.
"Ya pokoknya kita lihat dulu saja prediksi pertumbuhan dunia dan volume perdagangan," ujar Bambang kala ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (24/7/2012).
Bambang menjelaskan, pertumbuhan ekonomi global saat ini masih mengacu data dari International Monetary Fund (IMF), di mana prediksi pertumbuhan masih 3,5 persen. "Kita masih berpatokan pada world economic outlook terakhir itu," kata Bambang.
Di sisi lain, dia melihat krisis ekonomi di Yunani pasti akan diselesaikan oleh para pejabat zona euro. Menurutnya, para pemimpin tersebut tidak akan membiarkan Yunani terpisah dari zona euro. "Saya melihat pasti karena Yunani bagian dari Euro, pasti euro zone punya cara untuk menyelamatkan Yunani," ujar Bambang.
Dia menambahkan, Eropa juga tidak akan membiarkan Yunani bangkrut, karena akan merusak citra Eropa. Oleh karena itu, dia optimistis Yunani masih akan dibantu oleh Euro. "Jadi itu indikasi sekarang, pasti yakin ada usaha untuk menyelamatkan mereka, paling tidak meminimalkan dampak negatifnya," tutur dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)