Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pedagang Tahu Tempe Desak Pemerintah Intervensi Harga Kedelai

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Selasa, 24 Juli 2012 |13:11 WIB
Pedagang Tahu Tempe Desak Pemerintah Intervensi Harga Kedelai
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

DEPOK - Kenaikan harga kedelai yang terus melonjak, membuat para produsen dan pedagang tahu tempe di Jabodetabek mogok jualan. Mereka akan mogok mulai 25-27 Juli 2012.

Salah satu produsen tahu di Pancoran Mas, Depok, Siti Kulsum mengatakan kenaikan harga kedelai tak seimbang dengan biaya produksi yang begitu besar yang harus dikeluarkan. Harga kedelai saat ini naik ke harga Rp8 ribu per kilogram (kg) dari harga Rp6 ribu per kg.

"Biaya produksi istilahnya 50-50, enggak seimbang dengan kondisi sekarang. Repot juga, kenaikan harga kedelai ini yang terparah sepanjang usaha pabrik tahu, di level Rp8 ribu itu gila, bisa-bisa USD1 nih per satu kg. Karena ini kan yang tentuin harga di pasar saham, dan Amerika butuh kedelai juga," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/7/2012).

Siti menambahkan selain berencana menaikkan harga, para pedagang juga akan menyiasati dengan memperkecil atau mempertipis ukuran tahu. Ia mendesak pemerintah agar mengintervensi harga kedelai.

"Bisa disiasati dengan ditipisin, kalau dikecilin ubah cetakan bisa, untuk mengimbangi biaya produksi, mudah-mudahan pemerintah ikut terjun, turun dong, istilahnya intervensi, pernah tempo hari turun harga kedelai, pernah alami subsidi di 2010, tapi sekarang naik lagi," tegasnya.

Daya beli masyarakat, kata dia, terhadap pembelian tahu tempe jadi menurun. Ia berharap dengan menunjukkan aksi mogok kepada pemerintah, aka nada solusi untuk menstabilkan harga kedelai.

"Kalau hitungan bisnis sih enggak keberatan naik harga asal pembelinya mau, pasaran ramai kami akan tetep jual, selama ini kami jual ke Pasar Kemiri dan Pasar Musi. Berapa pun harga pasar, asal daya belinya masih bagus ya enggak apa-apa, tapi masalahnya pembeli kan pada pengen murah, karena sehari saja kami butuh 4-5 kuintal. Dengan aksi mogok, kami yakin akan efektif," tandasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement