Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kekeringan di Amerika, Harga Kedelai Impor Meroket

Prabowo , Jurnalis-Selasa, 24 Juli 2012 |20:06 WIB
Kekeringan di Amerika, Harga Kedelai Impor Meroket
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM (Usaha Kecil Menengah) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pemantauan harga kedelai di pasar-pasar yang ada di Yogyakarta.

Pemantauan harga tersebut di antaranya dilakukan di Pasar Bringharjo, Pasar Kranggan, dan Pasar Demangan Yogyakarta. Sebagai informasi harga kedelai impor di pasaran sekira Rp8 ribu hingga Rp8.500 per kilogramnya.

"Dari pantauan di pasar tradisional, harga kedelai impor sudah tinggi, sekira Rp8 ribu hingga Rp8.500," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi DIY Riyadi Ida Bagus, di Yogyakarta, Selasa (24/7/2012).

Alasan pihaknya melakukan pemantauan karena ada isu pemogokan produsen tempe di berbagai daerah yang akan dimulai Rabu 25 Juli besok. Para produsen tempe secara nasional akan melakukan aksi boikot tidak memproduksi tempe karena harga kedelai cukup tinggi.

Dia mengakui harga kedelai impor di Yogyakarta sudah termasuk cukup tinggi. Sebab, biasanya harga kedelai impor itu berkisar Rp5 ribu per kilogramnya. "Biasanya sekira lima hingga lima setengah itu paling tinggi, tapi saat ini berkisar Rp8 ribu-Rp8.500," jelasnya.

Riyadi memaparkan, kenaikan harga kedelai impor yang cukup signifikan itu dikerenakan adanya kekeringan di Amerika. Namun, secara umum pasokan kedelai di Yogyakarta tidak mengalami permasalahan.

"Masalahnya kekeringan di Amerika membuat harga kedelai impor naik," ungkap dia.

Meski harga sudah tinggi, dia berharap produsen tempe di Yogyakarta tetap melakukan aktifitasnya meski keuntungan yang diperoleh kecil.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement