Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BM Kedelai Dihapus, Pemerintah Berpotensi Rugi Rp350 M

Fakhri Rezy , Jurnalis-Rabu, 25 Juli 2012 |11:24 WIB
 BM Kedelai Dihapus, Pemerintah Berpotensi Rugi Rp350 M
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah akhirnya membebaskan Bea Masuk (BM) impor kedelai sampai akhir tahun ini. Hal ini dilakukan guna menekan harga kedelai yang melonjak naik di pasar global.

Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, saat ini Indonesia memerlukan kedelai sejumlah 2,2 juta ton. Saat ini, produksi dari dalam negeri sudah memenuhi 700 ribu ton lebih. "Jadi maksimum impor paling satu juta ton," ungkap dia kala ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Hatta menambahkan, BM yang akan dibebaskan untuk kedelai adalah sebesar lima persen hingga akhir tahun ini. "Itu bea masuknya Rp350 per kilogram (kg)," tutur Hatta.

Artinya, dengan pembebasan BM impor maksimal sebesar satu juta ton pada tahun ini, maka pemerintah berpotensi kehilangan Rp350 miliar. Angka ini didapat jika BM sebesar Rp350 per kg tersebut dibebaskan untuk impor kedelai selama tahun ini.

Diberitakan sebelumnya, dengan dibebaskannya BM ini, pemerintah berharap para pedagang dapat menurunkan harga juga kedelai sesuai dengan bea masuk tersebut. Selain itu, rapat tersebut juga membahas untuk memfasilitasi koperasi dari para pengrajin tahu tempe untuk mengimpor langsung. "Hasil ketiga, kementerian perindustrian akan terus melakukan perbaikan pada sistem produksi dan meningkatkan produktivitas dari pengrajin," ujar Hatta.

"Dengan adanya pembebasan ini, kita harapkan pasar tidak terganggu, di mana biasanya memang pada awal-awal ini permintaan menurun," tukas Hatta.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement