Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Sejarahnya, Bulog Didirikan untuk Stabilisasi Harga"

Misbahol Munir , Jurnalis-Kamis, 26 Juli 2012 |18:39 WIB
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Kenaikan harga kedelai pada pasar global telah memukul para produsen tempe tahu. Pasalnya, saat ini kebutuhan kedelai di Indonesia sebagian besar masih mengandalkan impor.

Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan sudah saatnya BUMN pangan, memiliki lahan yang cukup untuk bisa memproduksi kedelai. Menurut dia, jika melihat tren pertumbuhan penduduk, maka permintaan akan terus naik.

"Maka, solusinya harus solusi pendek, instrumen fiskal. Meningkatkan produktifitas dalam negeri," tegas ungkap Presiden SBY dalam sambutannya kala memimpin rapat APBN 2013, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (27/6/2012).

Karenanya, SBY meminta dukungan Bulog untuk melakukan revitalisasi. "Dalam sejarah didirikan Bulog dulu untuk stabilisasi harga. Bisa tidak efisien ekonomi, tapi untuk komoditas utama perlu untuk dijaga stabilisasinya," tegas dia.

Oleh karena itu, dia meminta Bulog agar lebih efisien, responsif. Selain itu, dia berharap stabilitas tersebut tidak memakan waktu terlalu lama. "Komoditas mana yang harus dijaga, beras, kedelai, jagaung yang kira-kira betul-betul diharapkan oleh rakyat kita," tambahnya.

SBY juga mengimbau pada para importir untuk bekerja sama dengen baik demi kepentingan negara. "Kalau sudah bebaskan bea masuknya, satuan pada konsumen akhir bisa dijangkau oleh rakyat kita. Melakukan yang dapat kita lakukan yang jangka pendek," tukas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement