Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

APP Targetkan Penjualan Naik 10%

Sandra Karina , Jurnalis-Minggu, 12 Agustus 2012 |12:56 WIB
APP Targetkan Penjualan Naik 10%
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Asia Pulp and Paper (APP) menargetkan, penjualan tahun ini bisa naik 5-10 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar USD5,7 miliar.

Direktur Corporate Affairs and Communications APP Suhendra Wiriadinata mengatakan, dari total penjualan pada tahun lalu, kontribusi dari ekspor adalah USD3,3 miliar, sedangkan sisanya yang sebesar USD2,4 miliar dari pasar dalam negeri.

Pasar ekspor terbesar, kata dia, berada di wilayah Asia dan Timur Tengah. Porsi ekspor ke pasar Asia tahun lalu mencapai 60 persen, Timur Tengah 20 persen, Afrika 20 persen, Amerika 10-11 persen, dan Eropa 8-9 persen.

“Di Asia dan Timteng, krisisnya tidak berat sehingga tetap menjadi pasar primadona. Dengan demikian, secara volume, kami optimistis masih bisa tercapai. Akibat goncangan di Eropa, penurunan harga sedikit dilakukan,” jelas Suhendra di Jakarta.

Untuk itu, lanjutnya, perusahaan terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi. Kapasitas produksi saat ini, kata dia, adalah sekitar 9,2 juta ton per tahun, yang terdiri dari lini produksi pulp 3,3 juta ton, kertas sebesar 3,3 juta ton,  bisnis packaging 1,7 juta ton, produk tisu produksi 545.000 ton, dan alat tulis sebesar 320.000 ton.

“Kapasitas terpasang kami lumayan tinggi, yakni sekitar 90 hingga 95 persen,” katanya.

APP Group, kata dia, telah melakukan pemasangan mesin kertas baru di Tjiwikimia yang senilai USD150 juta dengan kapasitas 120.000 ton per tahun. Selain itu, kata dia, APP juga telah menambah mesin baru PT Indah Kiat di Batam dengan kapasitas 530.000 ton per tahun.
“Apabila itu sudah rampung, maka kapasitas produksi tahun depan akan bertambah menjadi lebih dari 9,7 juta ton per tahun,” jelasnya.

Di sisi lain, Suhendra menjelaskan, Jepang telah mengirimkan surat tudingan dumping kepada 11 produsen kertas fotokopi asal Indonesia, dimana salah satunya adalah APP. “Sebelumnya, kami pernah dituduh serupa oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Namun, kenyataannya tidak,” tegasnya.

Dia menilai, tuduhan dumping tersebut merupakan langkah Jepang untuk memproteksi pasar dalam negerinya. Meski demikian, Suhendra menegaskan, tuduhan itu tidak tepat karena pihaknya sudah mengikuti ketentuan serta proses yang seharusnya. “Kami yakin bahwa tuduhan dumping itu tidak benar,” ucapnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement