JAKARTA - Kementerian BUMN menyatakan jika saat ini seperempat atau sekira 24 persen kapitalisasi yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) disumbang dari perusahaan-perusahaan pelat merah.
"Sudah ada 18 BUMN yang IPO saat ini, dan kita masih merupakan leading market," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Privatisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djajanto saat dihubungi Okezone.
Sebagaimana diketahui, Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menilai jika perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) saat ini masih minim melantai di bursa. Ini karena mereka dianggap takut dengan transparansi terutama dalam hal laporan keuangan.
Ketua AEI yang sekaligus ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartanto menyatakan khusus untuk BUMN perkebunan sangat disayangkan tidak melantai. Padahal, Indonesia merupakan rajanya perkebunan.
"Apakah pemerintah yang tidak berani transparan? Ini yang menjadi pernyataan. Atau menteri BUMN takut dengan Bapepam?" tanyanya.
Airlangga menambahkan, selama ini, baru satu BUMN yang diajukan ke DPR untuk bisa IPO, yakni Semen Baturaja. Sementara untuk BUMN konstruksi seperti Waskita Karya harus restrukturisasi dan lain-lain.
"Intinya, kalau hanya satu yang diajukan, kami (DPR) tidak bisa meloloskan beberapa perusahaan lainnya," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)