BPH Migas: Kuota BBM Meleset di Luar Perkiraan
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan jebolnya kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi disebabkan oleh perubahan gaya hidup di masyarakat dan perkembangan ekonomi.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim mengatakan, hampir jebolnya kuota BBM disebabkan oleh adanya asumsi pertumbuhan melebihi kuota.
"Pertumbuhan sekarang kendaraan bermotor luar biasa. Pendapatan golongan menengah itu 50 persen sudah mempunyai lifestyle yang berbeda orang naik sepeda motor. Di bandara itu penuh semua dan itu gaya hidupnya menyebabkan kebutuhan energi meningkat dari perkiraan," kata Ibrahim di kantornya, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Menurut Ibrahim, asumsi penetapan kuota BBM bersubsidi untuk tahun ini sebesar 40 kiloliter (kl) dan saat ini hanya tinggal 10 kl meleset dari perkiraan.
"Namanya asumsi artinya waktu itu pertumbuhan berapa ternyata meleset, jadi pertumbuhan motor melebih asumsi itu dari asumsi jadi hubungannya ke energi. Jadi negara kita itu sedang berputar," tutup Ibrahim. (gna)
(Rani Hardjanti)
