Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Turki "Gugat" Kebijakan Pembatasan Impor Tepung Gandum

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Jum'at, 19 Oktober 2012 |17:24 WIB
Turki
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Upaya membatasi volume impor tepung gandum dengan menambah bea masuk safeguard pada produk impor akan berimbas pada pengeluaran konsumen Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Eksportir Produk Gandum, Kacang-kacangan dan Minyak Sayur Turki, Turgay Unlu. Pernyataan Unlu menanggapi penyelidikan yang tengah dilakukan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI), terkait adanya desakan dari para produsen lokal untuk menerapkan kebijakan pengamanan perdagangan kepada negara-negara pengekspor tepung gandum termasuk di antaranya Turki.

"Alasan para produsen lokal di Indonesia saat mereka meminta diterapkan bea masuk safeguard pada produk impor adalah rendahnya produktivitas dan keuntungan serta kepentingan publik," seperti dikutip Okezone dari siaran persnya, di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (19/10/2012).

Menurut Unlu, ada kekurangan dan ketidakkonsistenan klaim tersebut dengan catatan keuangan yang mereka berikan kepada komisi penyelidikan (KPPI). Unlu mengungkapkan, Turki selalu mempertimbangkan keuntungan negara sahabat seperti Indonesia.

"Turki selalu mempertimbangkan keuntungan negara sahabat guna mendapatkan produk berkualitas dengan harga terjangkau," pungkas Unlu.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement