Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Metode BPS Golongkan Tingkat Kemiskinan

Fakhri Rezy , Jurnalis-Sabtu, 24 November 2012 |16:19 WIB
Metode BPS Golongkan Tingkat Kemiskinan
Ilustrasi (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memakai konsep untuk kemiskinan dengan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach) sejak tahun 1998. Metode ini menerapkan konsep pemenuhan kebutuhan dasar makanan.

"Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran)," ujar Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS Kecuk Suhariyanto saat pemaparannya di Workshop sensus pertanian 2013, Cipanas, Sabtu (24/11/2012).

Selain itu, untuk komponen garis kemiskinan, tambahnya, dibagi menjadi dua kategori yakni GK makanan dan GK Non makanan.

"GK makanan setara dengan pemenuhan kebutuhan kalori 2100 Kkal per kapita per hari dengan paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi," ujar Kecuk.

Sedangkan untuk GK Non makanan, dikatakannya, kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan yang berdasarkan pada 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan.

Adapun untuk indikator kemiskinan, jelasnya, Kecuk memaparkan ada tiga, yakni, Headcount Index, Indeks kedalaman kemiskinan, dan indeks keparahan kemiskinan.

"Jangan menggunakan yang pertama atau satu saja, gunakanlah ketiganya," pungkas Kecuk. (gna)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement