JAKARTA - Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan penguatan meski tipis. Hal tersebut menunjukkan masih adanya dorongan beli pada IHSG sehingga tidak mengalami pelemahan.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan volume dan nilai transaksi yang menurun menyebabkan IHSG gagal mendekati target resisten. Ditambah dengan minimnya sentimen, diperkirakan IHSG masih akan bergerak variatif.
"Namun Jika pun terjadi kenaikan maka kemungkinan masih akan terbatas karena posisi dari IHSG yang memang sudah berada di area overbought-nya," ungkapnya di Jakarta, Selasa (11/2/2013).
Lebih lanjut Reza menjelaskan, untuk bursa saham Asia mayoritas libur, kecuali Dubai dan Rusia berhasil mencatatkan kenaikan. Meski demikian, pelaku pasar tetap memperhatikan sentimen yang ada, terutama dari Eropa terkait pertemuan para Menkeu Uni Eropa pada awal pekan ini.
"Melihat dari sentimen yang ada, serta pola bullish harami cross di bawah upper bollinger bands (UBB) yang terbentuk, maka diperkirakan IHSG akan berada pada support 4475-4501 dan resistance 4521-4530,"jelasnya Reza.
Sebagai informasi, sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.514,12 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.496,02 (level terendahnya) jelang preclosing dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.503,25.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi menurun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(Martin Bagya Kertiyasa)