SBY Instruksikan Menteri ESDM Permudah Izin Eksplorasi Migas

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan lembaga untuk mempermudah perizinan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.

"Kan selama ini perizinan eksplorasi migas ada puluhan, ini harus di reformasi perizinan untuk investasi hulu migas harus bisa dipangkas," kata SBY dalam pidatonya di acara Pembukaan IPA ke-37 di JCC, Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Menurut SBY, saat ini iklim investasi migas di Indonesia sudah maju, dan dapat membantu perekonomian nasional. Dengan demikian, perizinannya harus dipermudah, agar para investor tidak kesulitan untuk mengurusi izin eksplorasi migas.

"Sehingga proses bisnis dapat terjaga, dan berlangsung lebih cepat. Karena sektor migas juga menyumbang pendapatan negara, dari industri migas per tahunnya menyumbang sebesar Rp300 triliun," kata SBY.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini menginginkan agar izin kegiatan hulu minyak dan gas bumi di Tanah Air diberikan kemudahan dengan menggunakan fasilitas satu pintu.

Menurut Rudi, Indonesia masih dipandang memiliki teknis birokrasi migas yang cukup panjang, dan sulit untuk memperoleh izin. Akibatnya, Indonesia juga masuk dalam daftar posisi buncit kemudahan memperoleh izin.

"Banyak komplain dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terkait sulitnya izin yang diperoleh untuk kegiatan hulu migas. Kami berharap usulan Pak Wamen ESDM (Susilo Suswoutomo) agar fasilitas satu pintu terealisasi," tukas Rudi.

(Martin Bagya Kertiyasa)