Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IPC Gandeng 6 Perusahaan Bangun Tangki Timbun Curah Cair

Fakhri Rezy , Jurnalis-Minggu, 19 Mei 2013 |17:00 WIB
IPC Gandeng 6 Perusahaan Bangun Tangki Timbun Curah Cair
A
A
A

JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC akan bekerjasama dengan enam perusahaan swasta untuk membangun dan mengoperasikan tangki timbun curah cair di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan lima perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri dan perdagangan produk agro bisnis ditambah dengan satu perusahaan swasta. Sehingga total akan ada enam perusahaan yang digandeng IPC untuk membangun dan mengoperasikan tangki timbun curah cair di Pelabuhan Bengkulu.

Kerjasama ini bertujuan untuk membangun dan mengoperasikan tangki timbun curah cair yang merupakan upaya IPC bersama stakeholders terkait untuk mengoptimalkan potensi salah satu nilai ekonomi terbesar di Bengkulu, yakni kelapa sawit.

"Nota kesepahaman ini akan menjadi langkah terpenting dalam mengoptimalkan usaha curah cair, khususnya di bidang CPO, serta nantinya bidang curah cair solar," ujar GM Pelabuhan cabang Bengkulu, Nurhikmat melalui laporan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (19/5/2013).

IPC dan keenam perusahaan sepakat untuk mempersiapkan rencana kerjasama pembangunan dan pengoperasian tangki timbun curah cair yang meliputi tiga hal utama. Pertama, pelaksanaan kajian kelayakan baik aspek teknis, komersial, operasional, keuangan, hukum, serta aspek lainnya untuk dijadikan dasar kerjasama. Kedua, pengukuran dan penetapan luas yang akan masuk dalam lingkup kerjasama. Ketiga, penyusunan bentuk dan skema kerjasama yang akan dilaksanakan. Adapun biaya-biaya yang timbul terkait kerjasama tersebut sepenuhnya akan menjadi tanggungjawab masing-masing pihak.

Setelah penandatangaan MoU, IPC dan para mitra akan segera membentuk Tim Bersama untuk mempersiapkan rencana kerjasama, melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta mempersiapkan perangkat-perangkat hukum yang diperlukan.

"Segala persiapan segera dilakukan agar kerjasama ini dapat berjalan secepatnya. Pembangunan harus segera direalisasikan untuk mendorong pertumbuhan perdagangan khususnya di sektor curah cair. Seperti disampaikan Menteri BUMN, Bengkulu harus menjadi pemantik aktif kegiatan perekonomian pantai barat Sumatera," ungkap Direktur Utama IPC, RJ Lino.

Pada tahun 2010, realisasi arus barang di Pelabuhan Pulau Baai berdasarkan perdagangan tercatat sebanyak 2.368.794 ton, sedangkan arus barang berdasarkan distribusi sebanyak 2.677.984 ton. Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2012, menjadi sebanyak 4.597.576 ton.

Derasnya arus lalu lintas di pelabuhan ini berdampak positif pada pendapatan IPC cabang Bengkulu. Pelabuhan Pulau Baai yang sebelumnya selalu mengalami kerugian, pada tahun 2012 mencatat rekor pendapatan sebesar Rp100 miliar.

Memasuki tahun 2013, manajemen IPC Cabang Bengkulu telah melaksanakan serangkaian pembenahan sistem dan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan. Pelabuhan mengimplementasikan sistem 24/7, yang memungkinkan jasa kepelabuhanan dapat berjalan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu. Pelabuhan juga terus melakukan pembenahan dan penambahan fasilitas seperti dermaga dan peralatan bongkar muat di pelabuhan.

Selain itu, IPC selaku operator pelabuhan juga telah melakukan pengerukan alur hingga -12 mLws. Pengerukan ini memungkinkan kapal-kapal peti kemas bersandar di pelabuhan tersebut, sehingga menumbuhkan kembali pasar peti kemas yang sempat terhenti sepanjang tahun 2005 hingga 2011.

Dalam lima tahun terakhir, jumlah kapal yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai naik sebanyak 18 persen. Di samping jumlah kapal, ukuran kapal yang berlabuh di Pelabuhan Pulau Baai pun lebih besar dari sebelumnya. Hal ini terlihat dari gross tonnage (GT) kapal yang tumbuh sebesar 34%  sejak tahun 2007.

Pembangunan tangki curah cair di Pelabuhan Pulau Baai akan menambah daftar panjang upaya IPC dalam menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai infrastruktur pokok yang mampu mendorong peningkatan aktivitas ekonomi Bengkulu pada khususnya dan pantai barat Sumatera pada umumnya.

Sekedar informasi, MoU ditandatangani oleh Direktur Utama IPC, Richard Joost Lino dengan Direktur Utama PT Apex Indopacific, Jimmy Dharmadi, Direktur Utama PT Asianagro Agungjaya, Fandy Fong, Direktur Utama PT Louis Dreyfus Commodities, Sanjay Joneja, Direktur Utama PT Sandabi Indah, Lestari H. Soenarto, serta Direktur Utama PT Trinity Palm Trans Indonesia, James Halim. Ikut hadir pada acara tersebut General Manager Pelabuhan IPC cabang Bengkulu, Nurhikmat. Ke depannya, IPC juga akan menandatangani MoU yang sama dengan PT Pasko Bengkulu Jaya. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement