JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan saat ini ada pemikiran yang salah terhadap rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) bahwa semua dilakukan swasta.
Hatta menjelaskan, itu bukan skema yang diharapkan pemerintah tetapi swasta bekerjasama dengan pemerintah daerah Banten dan Lampung untuk studi kelayakan kemudian ditenderkan.
"Itu pemikiran yang salah seakan-akan swasta mendapat pekerjaan itu. kalau pun FS dibiayai APBN, tetap saja kita tenderkan. siapa yang menang kita tidak tahu. atau BUMN yang kita tugaskan untuk mengerjakan, toh BUMN juga harus mencari partner karena dia dengan corporate action tidak punya kekuatan membangun sampai Rp200 triliun. ini harus diluruskan," ujar Hatta, kepada wartawan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/5/2013).
Selain itu Hatta mengatakan ada tiga pilihan yang akan dilaporkan oleh tim tujuh. Pilihan tersebut akan segera diputuskan sehingga rencana groundbreaking sesuai waktu yang ditetapkan yaitu 2014.
"Pilihan ada tiga. Sama seperti yang sudah ada sekarang dalam Perpres, kedua kita modify dengan libatkan BUMN kita dan swasta tapi regulasi dengan pemerintah, ketiga full pemerintah. Nah semua memiliki plus minus, yang penting buat kita maksimalisasi plus dan minimilisasi minus. Kali ini saya harapkan betul-betul bisa diputuskan sehingga target untuk ground breaking atau paling tidak FS bisa berjalan," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan terpilih Chatib Basri mengatakan proyek pembangunan JSS akan tetap dilanjutkan. Namun, sebelum itu, dia masih akan menyelesaikan permasalahan yang masih belum dicocokkan bersama tim tujuh.
"Timnya sudah dibentuk dalam tim tujuh, nanti kita bicarakan di sana. Sifatnya konstruktif cari solusi menyelesaikan masalah. Kalau ada soal-soal yang perlu diperbaiki di situ kita perbaiki," pungkas Chatib. (wan)
(Widi Agustian)