JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengaku pihaknya siap menerima impor cabai sebanyak 10 ribu ton pada semester II-2013.
"Alokasinya itu sekitar segitu untuk semester ke II sebesar 10 ribu ton," ujar Bachrul, saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Namun demikian, dia menjelaskan, bahwa komoditas impor tersebut belum akan masuk ke kawasan Pulau Jawa. "Ini bukan di daerah Jawa, sehingga tidak terpengaruhi pasar," tukasnya.
Sementara itu, Bachrul beralasan atas ini dilakukan untuk menjaga stok karena tidak ada panen di musim ke dua. "Makanya itu kita tidak ada masa panen jadi ada impor untuk kebutuhan akhir tahun hingga awal tahun," tuturnya.
Untuk saat ini ia mengaku, stok cabai masih mencukupi. Jadi jika ada gejolak harga cabai tersebut ini disebabkan karena adanya ulah spekulasi para pedagang. "Menurut informasinya dari asosiasi cabai, survei cukup. Jadi ini masalah ekspektasi saja," tegas dia.
Lebih lanjut, Bachrul menambahkan, akan ada evaluasi tentang komoditas pangan. Hal ini dilakukan demi keseimbangan harga cabai sehingga bisa menjaga inflasi. "Awal Juli ini kita akan evaluasi dengan kementerian terkait," tutup dia.
(Widi Agustian)