JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merespon kenaikan harga cabai rawit merah yang mengalami kenaikan sejak awal Januari 2025. Dia memastikan bakal mengecek langsung ke pasar untuk melihat harga di pasar.
Karena itu, Arief pun meminta informasi pasar mana saja yang mengalami lonjakan harga cabai rawit merah.
"Kalau ada cabai Rp100.000, kasih tahu, nanti kita fasilitasi diskusi. Nanti sama-sama kita ke sana," ujar Arief saat ditemui di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Dia mencatat, perlu keseimbangan antara harga cabai di tingkat petani dan konsumen di sisi hilir. Arief pun tak mau petani sampai merugi lantaran ditekan oleh tuntutan pasar yang meminta harga murah.
"Jangan kita mau harga cabai Rp10-15 ribu (per kg), harga beras hilirnya maunya Rp10.000 (per kg). Ceban terus, jangan. Kita mesti hitung dengan cost structure yang benar," paparnya.
Kendati begitu, dia juga tidak ingin pelaku di tingkat petani maupun produsen menaikan harga seenaknya saja. Lantaran lonjakan harga komoditas pangan mempengaruhi tingkat inflasi.
"Kan kita harus menyeimbangkan harga hulu sama hilir. Kalau maunya kita semua harga di petani bisa setinggi-tingginya. Tapi nanti berasnya harganya lebih tinggi lagi, inflasi, daya belinya juga perlu dipertimbangkan. Jadi harus wajar di hulu dan di hilir," beber dia.