Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Produksi Freeport Belum Bisa Lampaui 140 Ribu Ton/hari

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 01 Juli 2013 |14:25 WIB
 Produksi Freeport Belum Bisa Lampaui 140 Ribu Ton/hari
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Sejak insiden runtuhnya terowongan Big Gossan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 14 Mei lalu, pemerintah masih belum memberikan izin operasi untuk tambang bawah tanah (underground).

Presiden Direktur PTFI Rozik B Soetjipto mengatakan untuk tambang underground belum diperbolehkan operasi karena masih menunggu laporan (report) dari tim investigasi dan tim Independent.

"Setelah ada laporan dari tim tersebut, nanti akan dilaporkan ke Dirjen Migas Kementrian ESDM, jadi tunggu saja," kata Rozik kepada wartawan di kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Senini (1/7/2013).

Menurut Rozik, Freeport akan mengajukan surat ke Pemerintah agar tambang underground tersebut dapat dibuka kembali, apabila sudah ada laporan dari tim Independen.

"Belum, yang kita ajukan itu surface mining. Yang underground kalau semuanya dianggap siap tentunya Kementrian ESDM akan memberikan," jelas Rozik.

Kendati belum ada izin untuk operasi tambang underground, Rozik mengatakan dari surface mining sudah menghasilkan sekitar 140 ton per hari. "Sekarang dari surface mining. Sekitar 140 ribu ton per day. Surface sudah normal. Tinggal kita menjaga lebih sustainable," ucapnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement