Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Sembako Naik, Tradisi Bulan Puasa"

Hendra Kusuma , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2013 |20:03 WIB
ilustrasi: (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bulan Ramadan atau bulan puasa sudah berlangsung delapan hari. Berbagai fenomena banyak terjadi, salah satunya yaitu meroketnya harga pangan seperti harga daging ayam, telur ayam.

Kemeterian Pertanian (Kementan) menyatakan, kenaikan harga pangan tersebut memang selalu terjadi disaat bulan Ramadan atau bulan puasa. dengan begitu, pihak Kementan terus melakukan komunikasi mengenai penyebab lain yang membuat meroketnya harga pangan tersebut.

"Jika terjadi kenaikan tidak wajar, kita terus berkomunikasi penyebabnya, Wamen telah melakukan pertemuan dengan pelaku usaha, alasannya ini untuk menutup kerugian yang dialami beberapa bulan lalu, ketika dipaksa untuk jujur ternyata untung tipis, makanya etika berbisnis harus dijaga," ujar Menteri Pertanian Suswono, saat buka puasa bersama wartawan di Kementan, Jakarta, Selasa (16/7/2013) petang.

Suswono menjelaskan, siklus yang terjadi kepada daging ayam dan telur ayam memang sudah setiap tahunnya terjadi di bulan Ramadan, di mana pada sebelum Ramadan tiba, harga daging ayam dan telur ayam meroket tinggi diimbangi dengan permintaan ya.

"Kalau daging ayam dan telur ayam memang seperti itu saat Lebaran, sebelum Lebaran harganya tinggi, pertengahan Lebaran menurun dan menjelang Lebaran meningkat kembali, tapi setelah Lebaran menurun kembali," imbuhnya.

Dengan terus melakukan komunikasi kepada stakeholder maupun pelaku usaha yang bersangkutan. Suswono berharap dengan harga daging ayam dan telur ayam yang sudah relatif menurun dapat terus terjaga.

"Daging ayam dan telur sudah relatif turun semoga ini tetap bisa dijaga," tutupnya. (wan)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement