JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan dalam sektor ESDM ada beberapa komponen yang harus dipersiapkan menjelang idul fitri 1434 H.
"Yang pertama mengenai minyak, jadi untuk BBM kita siapkan sebaik mungkin, persiapannya sudah dijelaskan, misalnya jalur dari Surabaya ke Semarang, Semarang ke Jakarta ataupun sebaliknya persiapannya bagaimana, di daerah selatan juga di cek SPBU-nya oleh Pertamina," ujar Jero di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Menurut Jero, untuk konsumsi BBM jenis premium diperkirakan sudah ada dalam grafik naik, premium naik 14 persen dari rata-rata harian normal 80.926 kl menjadi 91.830 kl.
"Kita sudah antisipasi bagaimana kebutuhannya premium, akan naik 14 persen premium. Dan untuk solar agak turun karena truk angkutan besar industri tidak bekerja sehingga industri tutup. Kemudian avtur pesawat terbang naik dibanding tahun lalu sebesar 8,6 persen," jelasnya.
Jero menambahkan, lalu untuk pasokan gas elpiji, gas elpiji akan diperkirakan naik sebesar 6,6 persen karena konsumsi akan meningkat di kota tujuan mudik seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Karena menjelang Lebaran, ibu-ibu masak ketupat opor, sambal goreng, rendang, masaknya lama dan itu perlu gas, namun kita sudah antisipasi hal tersebut. Di Jakarta memang tidak naik, tapi di daerah akan naik karena akan mudik di Jateng, Jatim masaknya di sana, kita sudah siapkan elpiji," ucapnya.
Jero mengungkapkan, sektor ESDM lainnya yakni listrik, ini juga menarik dikarenakan pada saat lebaran, kawasan-kawasan industri akan berhenti bekerja karena libur Idul Fitri.
"Pada setiap Lebaran begini kawasan-kawasan industri itu berhenti bekerja, libur sehingga stok listrik akan turun sekitar 10-15 persen di daerah industri dari beban listrik 40 ribu mw, kita siapkan ke daerah-daerah untuk beban wilayah lain karena Jakarta akan ada stok listrik," tambah Jero.
Sementara untuk Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi, menurut Jero BBG akan berkurang karena masyarakat Jakarta pada mudik dan tidak ada pengguna yang berarti.
"Karena sekarang juga bus TransJakartanya sedikit dan karena masyarakatnya mudik, kita tetap siapkan kebutuhannya malah turun," kata Jero.
Kemudian untuk geologi, dia menjelaskan tahun lalu pihaknya telah mengekspose biasanya dengan buku yang diterbitkan pada H-14.
"Kita langsung berikan buku itu, sudah kita bagi bupati, wali kota daerah-daerah. Tujuannya adalah ada data-data untuk antisipasi rawan pergeseran tanah. Kita punya tim badan geologi bagaimana dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi mengenai adanya gerakan-gerakan titik tanah, apalagi sekarang musim hujan, hujan kan tidak bisa diprediksi. Misalnya di gunung berapi, masih ada gunung berapi yang aktif, sehingga kita bisa antisipasi, jangan liburan di tempat rawan bencana, rawan gempa bumi," tandasnya. (wan)
(Widi Agustian)