Kemenkeu: Peminat Insentif Infrastruktur Tak Banyak

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mempertimbangkan pemberian insentif yang dikucurkan guna mendorong masuknya investasi. Masalahnya, tanpa insentif yang diberikan, peminat investasi masih minim.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, investasi khususnya infrastruktur, meski diberikan insentif masih sedikit yang berminat, lantaran kurang menguntungkan. Menurutnya, para pengusaha nampak sudah puas dengan investasi yang ada saat ini.

"Anggap saja ini sweetener (pemanis), jadi (ibarat) kalau makan nih, pudingnya itu insentif, basonya itu infrastruktur. Nah, kalau makan baso tanpa puding cukup, tapi kalau makan baso sama puding kan lebih enak," jelas dia di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Menurutnya, pemberian insentif bukanlah masalah utama yang diminta oleh para investor. Sedangkan yang diutamakan, adalah kepastian hukum, infrastruktur, kepastian berusaha dan perizinan.

"Jadi, itu main course-nya. kita (kemenkeu) tidak bisa menyelesaikan yang kita bisa kan desert-nya (layaknya puding), ya sudah kita kasih desert-nya," ujar Bambang.

"Karena begini, kalau saya sudah makan baso, saya enggak makan puding. Artinya, saya sudah puas dengan baso itu. Artinya apa? Saya enggak butuh ini (puding), ini kan cuma sweetener, saya bisa makan, bisa enggak. Jadi saya enggak butuh ini (sweetener)," jelas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)