SURABAYA - Pengembangan inklusi keuangan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai mampu menekan angka kemiskinan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, tingkat kemiskinan Indonesia berada di level 11,25 persen atau sekitar 28 juta orang.

"Iya (bisa kurangi), Jadi kalau misal orang terpapar dengan layanan keuangan, misal apa, yang sekarang adalah penyaluran simpanan, kemudian dia terima uang Rp400.000," papar Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Suahasil Nazara saat ditemui di Surabaya, Jumat (7/11/2014).
"Kemudian sebgaian dia tabung, itu sudah menjadi cara buat dia untuk berjaga-jaga ketika harga-harga naik," tambah dia.