JAKARTA - Harga minyak dunia yang saat ini terus anjlok diyakini akan berlangsung sepanjang tahun 2015. Hal tersebut membawa pengaruh baik untuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak lagi disubsidi pemerintah.
"Tadi yang menarik keyakinan bahwa harga rendah ini cukup lama," kata Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (7/1/2015).
Menurutnya, hal tersebut cukup baik karena membuat pemerintah tepat untuk tidak memberikan subsidi pada BBM. Sehingga harga Premium tidak akan melonjak tinggi.
"Tapi keyakinan saya paling tidak sepanjang tahun ini di bawah USD70. Di bawah harga itu logikanya tidak perlu subsidi," kata dia.
Saat ini harga Premium memang mengikuti harga keekonomisan dunia, yaitu Rp7.600. Namun, harga tersebut diakui pemerintah lebih tinggi sedikit dari harga keekonomisan karena memasukkan biaya untuk proses distribusi ke luar Pulau Jawa.
(Fakhri Rezy)